MANGGAR: Dalam rangka memperbarui dan menyesuaikan masterplan Smart City dengan kebijakan terkini, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (DiskominfoSP) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Revisi Masterplan Smart City. Acara ini berlangsung pada Rabu (4/12/24) di Ruang Satu Hati Bangun Negeri.
FGD menghadirkan narasumber dari Citiasia, Inc, Hari Kusdaryanto, yang juga menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) di perusahaan tersebut. Hari menjelaskan, revisi masterplan ini bertujuan untuk menyelaraskan inovasi daerah dengan kebijakan terkini seperti RPJPD, RPJMD teknokratik, serta visi-misi kepala daerah terpilih.
“Inovasi yang lama perlu dikembangkan. Dalam jangka menengah dan panjang, kita harus memiliki inovasi baru yang relevan untuk menyelesaikan masalah prioritas dan meningkatkan kualitas layanan publik sesuai tujuan Smart City,” ujar Hari.
Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci
Hari menyoroti tantangan utama dalam pengembangan Smart City di tingkat kabupaten, terutama pada pemahaman konsep. Menurutnya, paradigma Smart City yang sebelumnya dipahami dari pelatihan tiga tahun lalu telah banyak berubah.
“Smart City bukan hanya domain Diskominfo, tetapi memerlukan kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder non-pemerintah. Inovasi tidak harus selalu berhubungan dengan teknologi informasi, melainkan bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah daerah,” jelas Hari.
Hari juga menegaskan bahwa inovasi kolaboratif harus mampu meningkatkan daya saing dan produktivitas kabupaten melalui layanan yang lebih cepat dan mudah diakses masyarakat.
Capaian Positif dan Harapan ke Depan
Hari mengapresiasi perkembangan Smart City di Beltim, khususnya dalam bidang tata kelola pemerintahan (smart governance). Ia menyebut bahwa indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Beltim terus meningkat dan hampir mencapai nilai 4, yang merupakan capaian luar biasa.
“Namun, keterlibatan stakeholder non-pemerintah harus ditingkatkan agar dampaknya lebih besar. Layanan pemerintah dan non-pemerintah harus terintegrasi,” tambahnya.
Ia berharap, dengan kepemimpinan kepala daerah terpilih, RPJMD dapat mencerminkan dimensi Smart City sehingga menjadi bagian terpadu dari perencanaan pembangunan daerah.
Dengan adanya revisi masterplan ini, Beltim diharapkan mampu menghadirkan inovasi-inovasi baru yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan layanan publik yang lebih optimal.*.sumber: DiskominfoSP Beltim