TANJUNGPANDAN –Anggota DPD RI asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ir. H. Darmansyah Husein, menggelar kegiatan silatuhrahmi dan dialog, sekaligus penyerapan aspirasi masyarakat, yang bertempat di Rumah Adat Melayu Belitung, di Tanjungpandan, pada Rabu 3 September 2025 malam.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Achmad Hamzah, Ketua Forum Kedukunan Adat Belitung Haji Mukti Maharif, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Belitung Ibnu Haban, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan masyarakat MUI Belitung Haji Asmai Ahmad, Penasehat Lembaga Adat Melayu Belitung H. Helpi, Forum Pembauran Kebangsaan Sudharmayuda, pemerhati budaya Fithrorozi, owner Museum Melayu Belitong Hatta Kabong, Owner Sepiak Bella Kartika Aprilia, sejumlah perwakilan pengurus LAM kecamatan dan desa se-Tanjungpandan.
Dalam sambutannya, Senator Darmansyah Husein ungkapkan bahwa, pertemuan ini merupakan upaya dialog, dalam rangka menyikapi situasi akhir-akhir ini. Ia menekankan pentingnya, menjaga silaturahmi dan kebersamaan lintas elemen masyarakat, yang saat ini di Belitung terus terjaga dengan baik.
“Saya sangat gembira masyarakat adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat tetap menjadi pengawal dan pemersatu. DPD punya kewajiban menyatukan langkah kebersamaan ini,” ujar Darmansyah.
Senada, Ketua Forum Kedukunan Adat Belitong, Haji Mukti Maharif, menyampaikan apresiasi atas pertemuan ini.
“Mari kita satukan kekompakan bersama, seperti yang disampaikan senator kita, Pak Darmansyah Husein. Pertemuan ini memberi banyak masukan positif dan sangat berharga bagi kita,” katanya.
Sementara Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Achmad Hamzah, menilai pertemuan ini luar biasa karena memperkuat kembali rasa kebersamaan dan persaudaraan di Belitung.
“Perlu ada pembinaan wawasan kebangsaan agar persaudaraan tetap terjaga. Dialog kebangsaan sangat penting untuk mempererat ikatan masyarakat,” ucapnya.
Dalam sesi tanya jawab, masyarakat menyampaikan beragam usulan, mulai dari perlunya digelar dialog kebangsaan, peningkatan insentif guru TPA, penguatan sinergi antara gubernur dan wakil gubernur agar tetap kompak dalam kebersamaan membangun Bangka Belitung, hingga pembukaan ruang dialog yang lebih luas antara bupati dengan ormas dan kepemudaan dalam wadah kegiatan silatuhrahmi.
Selain itu, muncul pula aspirasi agar Museum Maritim Belitung segera dioperasikan, perlunya masjid terbesar di Belitung sebagai pusat syiar Islam, pembudayaan kegiatan subuh keliling, serta penyelenggaraan lomba desa berbasis Pancasila serta perlu diperbanyak sosialisasi empat pilar MPR RI dalam upaya penguatan kebangsaan dan perlu undang-undang yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat dan merugikan daerah agar segera direvisi.
Terkait berbagai ragam asirasi yang muncul dalam dialog tersebut, Darmansyah menegaskan bahwa seluruh aspirasi tersebut akan ia bawa ke tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten sebagai bagian dari tugas konstitusional anggota DPD RI.
“Banyak aspirasi yang harus diperjuangkan. Semua ini akan saya sampaikan baik usulan untuk kepusat, provinsi maupun kabupaten,” tegasnya.*











