SIJUK: Pada Sabtu kemarin (14/10/2023), Aliansi Peternak Ayam Mandiri Belitung menggelar pertemuan di simpang Empat Sijuk.
Acara ini dihadiri oleh peternak ayam mandiri se-Belitung yang membahas isu-isu terkini seputar pemantapan keorganisasian dan nasib peternak ayam mandiri Belitung.
Salah satu peternak ayam mandiri, Yahya SE, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas masalah kestabilan harga ayam dan masalah populasi yang diatur oleh kemitraan yang kurang terkendali.
Masalah ini muncul karena peraturan bupati yang seharusnya telah diimplementasikan belum turun, meskipun sudah ada kesepakatan yang dibuat dalam Rapat Dengar Pendapat di gedung DPRD Belitung beberapa waktu yang lalu.
Yahya menyampaikan keluhan bahwa masuknya perusahaan skala besar dalam kemitraan membuat peternak ayam mandiri Belitung mengalami kesulitan ekonomi. Ia berpendapat bahwa kemitraan ini tidak berizin dan dimiliki oleh pengusaha besar yang tidak masuk dalam kategori UMKM.
Seharusnya, kemitraan semacam ini harus mendapatkan izin, dan banyak pemerintah desa tidak mengetahui adanya kegiatan usaha ini di desa mereka. Bahkan, beberapa kandang sudah masuk dalam hutan.
Yahya berharap agar dinas terkait dan DPRD dapat menemukan solusi terkait masalah ini untuk melindungi nasib peternak ayam mandiri.
Dia menekankan bahwa usaha peternak ayam mandiri telah memberikan banyak lapangan kerja, dan upaya untuk mematikan usaha tersebut akan merugikan banyak orang.
RDP BEBERAPA WAKTU LALU
Aliansi Peternak Ayam Mandiri Belitung sebelumnya telah mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Kabupaten Belitung. RDP ini dihadiri oleh tiga komisi DPRD yang bertempat di Gedung DPRD Belitung. RDP tersebut dilakukan sebagai respons atas anjloknya harga ayam potong akibat persaingan dengan perusahaan besar pemasok ayam ke Belitung. Aliansi ini berharap dapat mencari solusi terbaik agar harga ayam tetap stabil dan peternak ayam mandiri Belitung tidak dirugikan.
Dalam RDP tersebut, peternak ayam mandiri mengajukan tiga poin penting, yaitu pengurangan populasi ayam, penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), dan penanganan ayam beku yang masuk dari luar.
Mereka menginginkan batasan populasi bibit ayam di Belitung dan permintaan rekomendasi kepada dinas terkait sebelum mengimpor bibit ayam ke Belitung. Tujuannya adalah mengontrol pasokan daging ayam di pasar Belitung, sehingga peternak ayam mandiri tetap dapat beroperasi tanpa terganggu oleh kemitraan besar.
Aliansi ini berharap dinas terkait dapat bertindak untuk menjaga keberlangsungan usaha peternak ayam mandiri di Belitung.*