BADAU: Setiap jelang Magrib, para warga pulau rengit di RT 01, Dusun pegantungan, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, disibukkan dengan menghidupkan mesin Ginset, tak hanya dua atau tiga mesin ginset saja, namun hampir 43 bubung rumah dipastikan menyalahkan mesin Ginset pada malam. Ini tak lain, agar malam terang benderang di kampung tersebut.
Maklumlah, sampai saat ini, di malam hari pulau rengit baru terang hanya menggunakan mesin ginsel. Kalau pun ada tiang dan kawat sudah dipasang, tapi belum teraliri listrik ke rumah-rumah warga.
“Kita hidupkan dulu gunakan mesin ginset agar malam hidup lampu, sambil menunggu pemasangan listrik, “kata Tokoh Masyarakat, Cariwan .
Adapun pemakaian ginset hanya waktu tiga jam, mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00 Wib. Selebihnya dimatikan karena mengingat beban biaya harus dikeluarkan.
Maklumlah kata Cariwan, setiap malam harus mengeluarkan bbm pertalix untuk mengisi mesin ginset untuk dua liter selama tiga jam saja.
“Untuk setiap malam dikeluarkan dua liter minyak untuk selama 3 jam (pukul 06.00 hingga sekitar jam 9 malam). Biayanya, sekitar 24.000. Berarti dalam sebulan harus membayar 600 ribu lebih. Ini sangat luar biasa beban harus dikeluarkan dari masyarakat,” katanya.
Sebab itu, tokoh masyarakat lainnya Mahadi berharap agar pemerintah segera untuk merealisasikan pemasangan listrik baru sehingga masyarakat bisa menggunakan listrik selama 24 jam..
“Saat ini kita masih tetap gunakan ginset, dan belum ada listrik. Kalaupun saat ini ada kabel dan kawan. Tapi belum dialiri sampai ke rumah-rumah warga,” kata Mahadi keheranan Belitung sudah mendunia lewat Geopark dan G20, tapi listrik belum teraliri dirumah warga di pulau rengit.
Dari pemantauan media ini dilapangan, saat ini di pulau rengit baru sebatas dipasang tiang dan kawatnya. Namun belum dapat dipastikan kapan akan dialiri listrik ke rumah-rumah warga di pulau rengit. Semoga ini menjadi perhatian daerah.*