Beruah Massal Desa Perawas: Tradisi Silaturahmi dan Pelestarian Budaya

TANJUNGPANDAN: Pemerintah Desa Perawas kembali menggelar kegiatan Beruah Massal dalam rangka menyambut Bulan ramadhan atau bulan Sya’ban 1446 Hijrah/2025 Masehi
Acara yang berlangsung pada Selasa, 18 Februari 2025, bertempat di Rumah Adat Panggong Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, ini menjadi ajang mempererat tali silaturahmi serta melestarikan adat dan budaya masyarakat setempat.
Acara ini turut dihadiri Penjabat Bupati Belitung yang diwakili Kabag Kesra Setda Kabupaten Belitung Dedi Parza L.C, Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah terkait, Ketua LAM (Lembaga Adat Melayu) Belitung Achmad Hamzah, pengurus LAM Kabupaten Belitung, Kades Perawas Yahya, serta para tokoh agama dan masyarakat.

Ketua Lembaga Adat Melayu Desa Perawas, Adriadi, menekankan bahwa Beruah Massal ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah serta sebagai penghormatan kepada sanak keluarga yang telah berpulang.

“Dengan beruah ini, kita bisa mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Perawas Yahya menyampaikan bahwa tradisi ruahan ini telah menjadi agenda tahunan. Selain sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah desa, perangkat desa, dan masyarakat, kegiatan ini juga menjadi bentuk pemberdayaan dalam bidang adat dan budaya Belitung.

Ketua LAM Belitung Achmad Hamzah, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Beruah Massal bukan hanya tradisi semata, tetapi juga cara untuk mengenang dan mendoakan leluhur yang telah mendahului.

“Lewat kegiatan ruahan ini, kita diingatkan bahwa bulan puasa akan segera tiba. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong di masyarakat,” katanya.

Penjabat Bupati Belitung, melalui Kabag Kesra Dedi Parza, juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia berharap agar adat dan budaya seperti ini terus dijaga dan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.

Sebagai penutup, acara ini dilakukan pembacaan syar’ie dari Makna beruah, dilanjutkan doa bersama, hingga diakhiri dengan makan bedulang, sebuah tradisi makan bersama khas Belitung yang semakin mempererat kebersamaan antar warga.

Dengan terselenggaranya Beruah Massal Desa Perawas, masyarakat setempat kembali menegaskan komitmen mereka dalam menjaga tradisi, memperkuat persaudaraan, dan menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang penuh kebersamaan.*