JAKARTA: Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuspian S.Sos MIR mengambil langkah signifikan dengan melakukan kunjungan ke kantor Kemenhub (Kementerian Perhubungan) RI di Jakarta.
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk meminta penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Belitung (pulang dan pergi), sebuah langkah yang dianggap krusial bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi daerah.
“Kami datang dengan membawa suara dan harapan masyarakat Belitung terkait peningkatan frekuensi penerbangan ke Pulau Belitung,” ujar Yuspian saat dihubungi sejumlah media di Tanjung Pandan, Kamis, 6 Juni 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Yuspian didampingi oleh beberapa pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Belitung MZ Hendra Caya, Kepala Dinas Perhubungan Belitung Ramansyah, Kepala Inspektorat Belitung Paryanta, Kepala BPKAD Belitung Siska Prorita, Kabag Prokopim Setda Belitung Zakinah, dan Direktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang Daniel Alexander. Rombongan ini diterima langsung oleh Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan RI, Putu Eka Cahyadi.
Dalam pertemuan tersebut, Yuspian mengemukakan beberapa permintaan utama. Selain penambahan frekuensi penerbangan, ia juga berharap adanya peningkatan jumlah maskapai dengan tarif yang lebih kompetitif serta penyediaan penerbangan kelas bisnis. “Kami ingin ada lebih banyak pilihan maskapai dengan harga tiket yang lebih terjangkau, termasuk opsi penerbangan kelas bisnis,” tegasnya.
Yuspian juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap pencabutan status bandara internasional HAS Hanandjoeddin yang kini menjadi bandara domestik. Menurutnya, status bandara internasional sangat berpengaruh pada minat investasi, promosi, dan upaya pengembangan pariwisata Belitung baik jangka pendek maupun panjang.
“Perubahan status bandara ini berdampak signifikan terhadap daya tarik investasi dan promosi pariwisata. Kami berharap ada evaluasi untuk mengembalikan status bandara internasional,” tambah Yuspian.
Ia menekankan bahwa Belitung tidak memiliki alternatif transportasi darat atau laut yang memadai untuk mendukung pengembangan pariwisata, sehingga penambahan penerbangan sangat dibutuhkan.
Selain itu, Yuspian juga mengusulkan perubahan nama “Tanjung Pandan” (TJQ) menjadi “Belitung” (TJQ) di bandara dan maskapai penerbangan. Menurutnya, perubahan ini akan lebih sesuai dengan upaya branding pariwisata Pulau Belitung.
“Kami mohon agar penyebutan dan penulisan nama ‘Tanjung Pandan’ diubah menjadi ‘Belitung’. Ini penting untuk memudahkan promosi dan branding pariwisata Pulau Belitung,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan Kementerian Perhubungan dapat segera merespons permintaan pemerintah daerah Belitung demi kemajuan sektor pariwisata dan perekonomian daerah tersebut.*.










