Deflasi Terjadi di Kabupaten Belitung Timur, Inflasi Tahun ke Tahun Tetap Terkendali

inflasi tahunan tetap ada, dengan kenaikan IHK tahun ke tahun (Juli 2024 dibandingkan Juli 2023) mencapai 1,16 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran mengalami inflasi tertinggi sebesar 5,86 persen, diikuti oleh perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,10 persen

MANGGAR: Kabupaten Belitung Timur (Beltim) kembali mengalami deflasi pada Juli 2024, dengan Penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan ke bulan sebesar 0,75 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Beltim, Dwi Widiyanto, dalam rilis Berita Resmi Statistik yang diterbitkan pada Kamis (1/8/24).

Menurut Dwi, deflasi juga tercatat pada perbandingan IHK Desember 2023 dengan Juli 2024, yang menunjukkan penurunan sebesar 0,12 persen. Kelompok yang mengalami penurunan indeks mencakup perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,36 persen, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.

Meski demikian, inflasi tahunan tetap ada, dengan kenaikan IHK tahun ke tahun (Juli 2024 dibandingkan Juli 2023) mencapai 1,16 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran mengalami inflasi tertinggi sebesar 5,86 persen, diikuti oleh perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,10 persen. Sementara itu, Kabupaten Beltim tetap menjadi yang terendah dalam inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, Mathur Noviansyah, menyebutkan bahwa hasil rilis BPS ini akan menjadi bahan evaluasi untuk Pemkab Beltim. Dia menilai bahwa deflasi lebih disebabkan oleh perubahan pola perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan dan penghematan pengeluaran. Masyarakat Beltim mulai memanfaatkan lahan pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dan mengurangi ketergantungan pada barang luar daerah.

“Adanya deflasi menunjukkan bahwa masyarakat semakin bijak dalam mengelola keuangan mereka. Selain itu, memanfaatkan lahan untuk memproduksi pangan sendiri akan mengurangi ketergantungan terhadap barang dari luar daerah,” ujar Mathur.*DiskominfoSP Beltim