TANJUNGPANDAN: Dialog interaktif mantan Pengurus DPD KNPI Belitung (Ketua dan Sekretaris), mantan presidium pembentukan provinsi Babel, para tokoh dan akademisi, serta pers yang bertempat di Wisma Aditya Tanjungpandan Jln. P. Diponegoro Pangkalalang, Tanjungpandan Kabupaten Belitung, pada Sabtu, 11 Maret 2023, berjalan sukses dan lancar.
Adapun dialog interaktif adalah berkaitan dengan masalah kebelitongan terhadap berbagai saran dan masukan dari komponen masyarakat Belitung sebagai wujud kepedulian dalam membangun Belitong.
Acara dialog interaktif ini dihadiri Senator Babel yang juga anggota DPD RI Ir. H. Darmansyah Husein, presidium komisariat koordonator Belitung A Rani Rasyid, Mantan Wakil Gubernur Babel Ir. H. Suryadi Saman MSc, Mantan Ketua KNPI Belitung/ Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Drs. H. Abdul Hadi Adjin, Ketua Reformasi Untuk Belitung Masa Depan / Presidium Komisariat Belitung H. Suhadi Hasan, mantan pengurus KNPI Belitung H. Hasyimi Usman, Mantan Anggota DPRD Belitung Suryanto Sudibyo, anggota DPRD Bangka Belitung Taufik Mardin, Kadin Pariwisata Belitung Ibu Annyta,SP, M.IL, Sekretaris Dispora Kabupaten Belitung Achmad Ridwan, Budayawan Salim YAH, pengurus KNPi Belitung Warmin Saat, pengurus KNPI Belitung Rizali Abu Sama, Ketua KNPI Kabupaten Belitung periode sekarang Husri, Mantan KNPI Belitung Muhammad Hafrian Fajar, Presidium Komisariat Belitung Muhamad Idrus, Aktivitis Pemuda Sumantri, Presidium Belitung Zainal Arifin, KNPI Belitung Budi Maie, Tokoh agama H. Zukron, Presidium komisariat Belitung Ruspandi, Presidium komisariat Belitung Ramli Matsum, Mantan Ketua Apdesi Belitung Mulkan.
Pada acara dialog Interaktif dengan tema “bersatulah selagi bisa” ini panitia menghadirkan narasumber Bapak Ir. H. Darmansyah Husein, Bapak H. Sahani Saleh, Bapak H. Rustam Effendi. H, Soehadi Hasan, Kadin Pariwisata Belitung, Annyta,SP, M.IL
Namun dalam pelaksanaannya acara hanya Narasumber yang menyampaikan adalah Ir. H Darmansyah Husein, H. Suhadi Hasan dan Kadin Pariwisata Kabupaten Belitung Annyta,SP, M.IL
Acara kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh pihak panitia H. Hasyimi Usman yang dilanjutkan doa dan penyampaian kata sambutan Ketua Penyelenggara Rizali Abusama dan dilanjutkan dengan penyampaian dari narasumber.
Ketua Penyelenggara Rizali Abusama menyebutkan bahwa undangan acara ini sifatnya terbatas dan hanya para pelaku sejarah. “Awal kegiatan ini memang kami bertemu dan ide dialog interatif terungkap di rumah pak Tarek (H Muchtar Motong) dan pak Darmansyah Husein. Saat itu, kita ingin gelar pertemuan.Maka terealisasi kegiatan ini semacam dialog interaktif. Intinya, agar dihidupkan presidium dan mantan pengurus KNPI,” katanya.
Ia berharap hasil dialog ini bisa menghasilkan masukkan buat daerah ke depan. “Pertemuan semacam dialog ini tidak sampai disini, tapi akan melibatkan kalangan generasi muda dalam pertemuan berikutnya ” katanya.
Pada pertemuan tersebut, Senator Babel Ir. H. Darmansyah Husein sampaikan terima kasih atas undangan termasuk menjadi moderator pada acara hari ini.
Ia juga setuju kegiatan dialog interaktif ini dihidupkan kembali sebagai suatu kegiatan positif dalam rangka membantu pembangunan di Provinsi Babel dan pulau Belitong umumnya.
“Diskusi ini sangat baik, karena ide-ide baru dapat diinformasikan buat kemajuan pembangunan bangka belitung dan Belitung,”katanya.”
Dalam dialog interaktif, Darmansyah Husein menggambarkan secara sekilas kaitan mulai sejarah babel, berbagai kegiatan yang telah berjalan dan kegiatan saat ini.
“Memang, banyak hal berkaitan dengan menjadi ruh cita-cita kita ingin menjadi provinsi maupun upaya pengembangan Belitung ke depan. Banyak yang mesti kita benahi dan kita perjuangkan sama-sama,”katanya.”
Hanya dalam dialog ini, Darmansyah Husein mengajak untuk kedepankan kebersamaan seluruh komponen masyarakat Belitung untuk membangun Babel dan pulau Belitong.
“Mari kita selalu berpikir positif. Jadi, kita tidak perlu menyalahkan apa yang dilakukan sebelumnya, mari kita perbaiki sama-sama untuk kemajuan daerah ke depan,”katanya.
Pada kesempatan tersebut Mantan Wakil Gubernur Babel Ir. Suryadi Saman MSc mendukung acara kegiatan ini karena dialog antar generasi semacam ini sangat penting dan jangan sampai ada gap atau pemisah antar para generasi muda.
“Perlu lagi dialog seperti ini dilanjutkan ke depan. Karena lewat kegiatan dialog ini semuanya akan bermuara pada kepedulian akan babel dan pulau Belitung. Kita harus merasa peduli, dalam sistim kebersamaan,” katanya.
Suryadi Saman memberikan masukan agar jangan ada skat administrasi diantara satu kabupaten dengan kabupaten dalam hal membangun Belitong.
“Kita kuatir, bila skat adminitrasi ini terjadi tentu akan menjadi pintu masuk memecah sesama Belitong, jadi jangan sampai kendala dalam membangun belitong gara gara skat administrasi. Sebab itu, kepedulian yang sama dalam satu pulau, tidak ada belitung atau beltim, tapi belitong keseluruhan. Dan ini perlu diberikan masukkan dan pemahaman bagi generasi muda ke depan,” katanya.
Hal lain disinggung Suryadi Saman soal pariwisata. Menurutnya, diharapkan seiring dengan booming pariwisata tentunya dapat memberdayakan SDM (sumber daya manusia) daerah terlebih dahulu jangan sampai hanya jadi penonton alias hanya dinikmati orang luar.
“Boleh pariwisata maju, tapi yang menikmatinya urang Belitong, ini sangat penting bagi kita,” katanya.”
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Drs. H. Abdul Hadi Adjin berharap jangan sampai pola “becingel”, sama urang belitong” hingga berakibat kurang baik dalam mendukung pembangunan Belitong.
Sebab itu, Hadi Adjin ajak kekompakan sesama urang Belitong untuk kebersamaan dalam membangun Belitung.
Sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Abdul Hadi Adjin mengajak kalangan masyarakat belitung dapat0 memperhatikan adat, budaya dan lingkungan hidup.
Sementara itu, A. Rani Rasyid salah seorang Presidium komisariat koordinator Belitung sampaikan berbagai usulan yang harus menjadi perhatian pengambil kebijakan diantaranya pertama usulan rumah Rumah adat Belitong diusulkan nama Syahrul Siman atau H Ramli Said. Kedua tokoh ini dinilai telah berjasa bagi pengembangan rumah adat Belitung.
Selanjutnya, yang kedua adalah Gedung serbaguna diusulkan namanya gedung Ishak Zainudin, dan ketiga adalah Stadion olahraga Tanjungpandan diusulkan namanya Arsyad Sulaiman (pemain bola dari pangkallalang dan mengikuti kegiatan even diluar daerah ) dan Abdul Sani (pemain bola kaki kampung ujung ).
Sedangkan keempat Gor Tanjungpandan diusulkan namanya Syarifudin (pelatih bola kaki dan pemain yang selalu keluar daerah) dan Syafei Harun (Pengurus PBVSI dan pelatih. Sementara itu, Gedung organisasi wanita (GOW) diusulkan nama Hajjah Sundari.
“Selain keempat masalah tersebut, pentas di depan gedung nasional layak dibongkar karena dinilai kurang efisien dan hal ini kebanyakan bila ada event-event tertentu cukup membuat pentas tersendiri, seperti pentas seni atau pentas lainnya yang digelar selama ini. Dan Selain itu, kawasan gedung nasional kini dipenuhi dengan adanya penjualan aneka minuman sebaiknya dikosongkan dan dipindahkan di depan galeri kUKM (dulunya Gedung pendidikan sekolah SMEP dan ex ktr Pengadilan) yang mengingat gedung nasional merupakan gedung bersejarah.,” katanya.”
Muhamad Idrus yang biasa disapa Bakak merupakan presidium komisariat Belitung juga berharap agar diteruskan kembali perjuangan HAS Hanandjoeddin dan ajakan agar KNPI Belitung harus ikut berperan mendorong agar nantinya bisa ditetapkan pahlawan nasional.
Sedangkan Mulkan berharap agar dinas pariwisata mengoptimalkan kembali satu desa satu destinasi wisata dan memberdayakan stadion menjadi bernilai ekonomis sehingga bisa menambah restribusi daerah.
Salim YAH sebagai budayawan sampaikan bahwa dukungan untuk pengusulan nama-nama berkaitan dengan Gedung Serba Guna Pemkab Belitung, GOR, Rumah Adat Belitung dan Stadion lainnya. Meski demikian Salim berharap perlu dikaji secara objektif dan memenuhi kelayakan secara proporsional.
Ia juga mengusulkan nama-nama Museum Tanjungpandan dan Museum Badau. “Misalnya saja, Museum Badau dapat diberi nama dengan usulan adalah Datuk Mayang Gersik. Namun ini usulan juga,”katanya.
Selain itu, Ia juga meminta pengambil kebijakan untuk dapat memperhatikan keberadaan kawasan dan bangunan cagar budaya di Belitung.
Sedangkan H Suhadi Hasan yang merupakan tokoh reformasi Belitung juga berharap agar usulan nama-nama yang dibahas hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah. ” Seperti tadi nama gedung Serba Guna diusulkan sebagai Gedung Serba Guna Ishak Zainudin dan lain-lain,”katanya.
Suhadi juga menyebut keberadaan kantor dinas pariwisata Belitung layaknya harus lebih reprensentatif bagi daerah. Pasalnya, sebagai Belitung daerah wisata setidaknya kantor dinas dapat menjadi barometer bagi dunia luar melihat Belitung sebagai salah satu kawasan pariwisata yang kini tengah digaungkan.
Untuk itu, Ia berharap agar pemerintah daerah hendak dapat bersikap terkait berbagai pokok persoalan yang disampaikan pada pertemuan dialog interaktif ini.
Sedangkan Fahrudin Victory atau disapa Atup, dari kalangan pers meminta dinas pariwisata untuk proaktif mengaungkan promosi wisata baik dalam bentuk media sosial maupun video serta film-film lokal yang dibuat setidaknya dapat didukung dalam upaya pengembangan kepariwisataan di Belitung.
Sementara itu, Kadin Pariwisata Belitung ibu Annyta,SP, M.IL menyampaikan terima kasih atas masukkan dan saran terkait berbagai hal menyangkut keberlangsungan kepariwisataan di Kabupaten Belitung di masa yang datang.
“Kami siap menerima kritikan. Dan memang sangat penting masukkan kepada kami, untuk perbaikan dan kemajuan bagi daerah ke depan,”katanya.
Adapun berbagai usulan baik yang disampaikan peserta maupun usulan lainnya;
a. Peserta diskusi sepakat mengusulkan kepada Pemda Belitung untuk memberi nama Gedung Serba Tanjungpandan dengan nama H. Ishak Zainuddin (Mantan Bupati Belitung 2000-
2005).
b. Mengusulkan kepada Pemda Belitung untuk memberi nama stadion dan GOR Pangkalalang Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung dengan nama tokoh masyarakat atau tokoh sepak bola di Belitung seperti nama almarhum Yahya Ya’kop atau Abdullah Sani Hamid atau Arsad Abdullah, melalui kajian yang lebih mendalam dan data autentik, karena menyangkut sejarah, dan sejarah adalah kekayaan sosial yang tidak ternilai.
C. Mengusulkan kepada Pemda untuk memberikan nama identitas Rumah Adat Belitong (Plang nama), sehingga para wisatawan yang Berkunjung dan berswa foto di rumah adat jelas obyeknya, seperti di pantai Tanjungpendam, pantai Tanjung Kelayang dan lain-lain.
d. Peserta dialog mengusulkan kepada Pemda agar kantor sekretariat Lembaga Adat Melayu Belitung (LAM) dibangun yang refresentatif, artistic dan elegan, ornament bangunannya bercorak melayu Belitung, punya nilai jual pariwisata dan menjadi identitas Belitung siapapun yang akan terpilih sebagai Bupati Belitung pada Pilkada 2024.
e. Mengusulkan agar hukum adat selalu berdampingan dengan hukum positif, karena masih ada prodak perundang- undangan yang tidak berpihak kepada rakyat, contoh usaha perikanan yang dibenarkan oleh undang-undang namun mengancam kelangsungan hidup masyarakat (menggunakan kapal Cengkrang dibenar oleh Undang-undang. namun mengancang tanggapan nelayan lokal), maka hukum adat harus hidup ditengah masyarakat, seperti di Kalimantan, Papua, NTT dan Sulawesi yang masyarakat adatnya sangat kuat, maka bagi seorang Calon Kepala Daerah baik Gubernur atau Bupati harus menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat
f. Peserta dialog mengusulkan kepada Pemda dan DPD KNPI agar konsisten dalam mengawal kesetaraan sebagai ruh Provinsi Bangka Belitung, Forkominda ditingkat provinsi Bangka Belitung seperti Kapolda type A, Danrem type A dan Danlanal type B, namun Pangkalan Udara H. AS Hanandjoeddin yang berdudukan di pulau Belitung sebagai Forkompinda provinsi belum tersentuh, maka forum menyarankan kepada DPD KNPI Belitung agar menyampaikan usulan kepada Komandan Lanud TH. AS. Hanandjoeddin untuk mendapatkan peningkatan type setingkat lebih tinggi dengan pertimbangan sbb:
1) Bandara H. AS. Hanandjoeddin sudah mendapat penetapan sebagai bandara internasional, sesuai Keppres.
2) Lanud H.AS. Hanandjoeddin adalah Forkominda provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
3) Membawahi 2 wilayah udara, Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang dan Bandara H. AS Hanandjoeddin di Tanjungpandan Belitung
4) Memiliki daerah latihan yang strategis di AWR Buding perbatasan Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
G. Pada saat memperjuangkan provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada mahar politiknya, antara pulau Bangka dan pulau Belitung yakni kesetaraan, salah satunya kesetaraan dalam bidang pemerintahan khususnya masalah jabatan Gubernur, sejak tahun 2000 hingga sekarang sudah 4 kali Pilkada Babel namun Belitung belum pernah menempatkan putra daerah Belitung sebagai Gubernur, maka forum menyarankan agar pada Pilkada tahun 2024 unsur Belitung hanya mencalonkan satu orang yakni Calon Gubernur dan Calon Wakilnya dari pulau Bangka, dan kita semua akan bersatu untuk meyakinkan masyarakat agar memilihnya, jika tidak demikian maka sulit untuk mewujudkannya.
h. DPD KNPI sebagai terminal kader Bangsa sudah teruji untuk menempatkan pejabat Bupati di Belitung, ada Bapak almarhum H. Ishak Zainuddin dan Bapak H. Sahani Saleh, tidak bisa kita pungkiri bahwa beliau ini pernah menjadi Ketua DPD KNPI Belitung, berarti salah satu proses pengkaderannya ada di KNPI, hendaknya tradisi yang baik ini perlu kita lestarikan pada Pelkada 2024, setidaknya ada calon yang bersumber dari KNPI, karena mereka sudah teruji, muda, energik, berpengelaman dan pasti mereka akan menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat
i. Peserta mengusulkan pemberian nama jalan ruas Air Rayak- Buluhtumbang dengan nama pahlawan Belitung, yang telah memimpin pertempuran melawan agresor Belanda di Paal Satu,
Air Merbau dan Air Seruk yakni almarhum Bapak Muhani Maharan
Demikian beberapa rangkuman yang bisa disepakati oleh peserta dialog interaktif, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap daerah sekaligus sumbang saran kepada Pemerintah Daerah dan DPD KNPI Belitung.
Dengan mengucap “Alhamdulillah” acara ditutup oleh Ketua Panitia, semoga dapat kita realisasikan bersama, khususnya Pemda dan DPD KNPI.
Diakhir acara, hasil diskusi interaktif akan dirangkum, sebagai sumbang saran kepada pemerintah daerah yang nanti akan disampaikan secara resmi oleh DPD KNPI Belitung termasuk Senator Babel Ir. H. Darmansyah Husein juga akan membuat usulan dan menyampaikan terkait hal-hal yang harus menjadi perhatian untuk daerah.*