Dihadiri Lembaga Adat Melayu Belitung, Festival Pangkallalang 2024 Menjadi Wadah Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal Belitung

Melalui Festival Pangkallalang, masyarakat Belitung dapat terus memperkuat identitas budaya mereka dan menjadikannya sebagai kebanggaan yang layak diwariskan kepada generasi penerus

TANJUNGPANDAN: Lembaga Adat Melayu Belitung menghadiri acara Festival Pangkallalang 2024 yang digelar di halaman Kelurahan Pangkal Lalang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, pada Selasa 4 September 2024.

Acara ini menjadi salah satu langkah penting dalam pelestarian adat, budaya, dan kearifan lokal yang menjadi identitas kuat masyarakat Belitung.

Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Achmad Hamzah, dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan festival ini.

“Festival ini adalah wujud nyata komitmen kita bersama dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya leluhur. Melalui acara ini, kita berharap adat dan kearifan lokal Belitung dapat terus hidup dan menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Festival Pangkallalang 2024 menyajikan berbagai acara menarik yang mengangkat kekayaan budaya lokal. Di antaranya, lomba penyajian bedulang, tari bedincak, nyanyi lagu daerah, stand-up comedy khas Belitung yang dikenal dengan istilah “Belit-Belitong”, serta kesenian tradisional Nian Bali. Selain itu, terdapat juga fashion show anak-anak dengan tema kebaya, lomba bebalas pantun, berias suami istri, hingga campak kamboja yang menambah semarak acara.

Acara ini resmi dibuka oleh Staf Ahli Bupati Belitung Marzuki, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua MUI Belitung Sbjuki Sulaiman, Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Sofwan AR, Sekretaris LAM Ismail Mihad, Bendahara LAM Wawan Irwanda, serta para Ketua Lembaga Adat Melayu Desa se-Kecamatan Tanjungpandan. Hadir pula Sekcam Tanjungpandan Zaiendra Jaya dan Lurah Pangkal Lalang Ratu Alponi Tirta yang turut memberikan dukungan penuh terhadap kesuksesan acara ini.

Dengan beragamnya kegiatan yang ditawarkan, Festival Pangkallalang 2024 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga media edukasi yang memperkenalkan budaya dan tradisi Belitung kepada masyarakat luas. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan betapa kuatnya keinginan untuk menjaga dan merayakan warisan budaya Belitung di tengah arus modernisasi.

Festival ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang mampu menarik minat wisatawan, sekaligus menjadi pengingat bahwa di balik setiap tradisi yang diwariskan, terdapat nilai-nilai yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui Festival Pangkallalang, masyarakat Belitung dapat terus memperkuat identitas budaya mereka dan menjadikannya sebagai kebanggaan yang layak diwariskan kepada generasi penerus.*