Pemkab Beltim Tingkatkan Kualitas Perencanaan dengan Geoportal dan JIGD

Acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara OPD di Kabupaten Beltim dengan berbagai pihak, sehingga data spasial yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk perencanaan pembangunan yang lebih efisien dan tepat sasaran

MANGGAR: Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DiskominfoSP) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menyelenggarakan Pembinaan Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Geoportal Beltim di Hotel Guess Manggar, Selasa (3/9/24). Acara ini berlangsung selama dua hari hingga Rabu (4/9/24) dan diikuti oleh 35 ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Beltim.

Kepala Diskominfo Kabupaten Beltim, Bayu Priyambodo, menegaskan pentingnya pengelolaan data spasial untuk perencanaan pembangunan daerah. “Data spasial sangat penting terutama dalam perencanaan pembangunan yang berbasis pada pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS). Melalui Geoportal Beltim, kita dapat mengintegrasikan data spasial dengan Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) untuk mendukung perencanaan yang lebih akurat,” ujar Bayu.

Pembinaan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan ASN dalam menghasilkan dan mengelola data spasial yang akurat, yang akan menjadi dasar dalam menyusun dokumen perencanaan seperti RPJPD dan RPJMD. DiskominfoSP telah bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menginstalasi infrastruktur Geoportal yang bisa diakses melalui geoportal.beltim.go.id.

Kebijakan Satu Peta Kurangi Tumpang Tindih Perizinan

Direktur Kelembagaan dan Jaringan Informasi Geospasial, BIG, Rachman Rifai, menekankan pentingnya Kebijakan Satu Peta (KSP) dalam mengurangi masalah tumpang tindih perizinan. “Kebijakan Satu Peta ini sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan perizinan yang masih sering terjadi di Indonesia. Melalui KSP, kita berhasil menurunkan masalah perizinan yang tumpang tindih hingga 10%, dan kami akan terus mengupayakan agar jumlah ini semakin berkurang,” ujar Rachman.

BIG juga mendorong semua instansi pemerintah untuk menyebarluaskan data peta melalui jaringan informasi geospasial. Hingga saat ini, sudah terkumpul sekitar 24.000 data set yang mendukung berbagai perencanaan pembangunan di Indonesia.

Acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara OPD di Kabupaten Beltim dengan berbagai pihak, sehingga data spasial yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk perencanaan pembangunan yang lebih efisien dan tepat sasaran.*