TANJUNGPANDAN: Sore itu, suasana di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Belitung tampak ramai oleh beberapa perwakilan UMKM yang tergabung dalam komunitas, berkumpul untuk berdiskusi dengan Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Belitung Ronny Setiawan ST, MSi.
Diskusi ini tidak sekadar berbagi keluh-kesah, tetapi menjadi ajang pencarian solusi bersama demi kemajuan UMKM setempat.
Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Gemawira Pulau Belitung Haryanto, terungkap bahwa tantangan utama yang disampaikan oleh para pelaku UMKM adalah ketersediaan bahan baku serta fasilitas produksi.
Keluhan ini segera ditanggapi oleh Suyono, Kepala Bidang Industri pada DPMPTSP Kabupaten Belitung yang menekankan pentingnya dukungan UMKM di tingkat desa.
“Desa adalah ujung tombak UMKM, karena mereka yang paling tahu kebutuhan spesifik di wilayahnya,” jelas Suyono. Ia mengajak desa-desa untuk lebih proaktif dalam mendukung UMKM lokal.
Sementara itu, Ronny Setiawan ST, MSi, yang merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Belitung menambahkan beberapa poin penting mengenai kemudahan perizinan melalui OSS satu pintu yang terus dioptimalkan, serta program pendampingan industri dan promosi produk yang akan dipusatkan di kantor DPMPTSP Belitung.
“Kita ingin produk lokal jadi primadona di kampung sendiri, bukan sekadar produk luar yang mendominasi,” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya promosi dan dukungan ini, konsumsi produk lokal dapat meningkat dan menjadi tren di Tanjungpandan.
Sementara itu, Ketua Gemawira Pulau Belitung Haryanto, yang juga seorang pendamping UMKM yang sudah lama berkiprah di berbagai desa, mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pelaku UMKM.
“Kami terus mendorong UMKM belajar dari Industri Kecil Menengah (IKM) yang sudah mapan, agar ilmu yang didapat menyebar dari hulu ke hilir,” kata Haryanto. Dengan sistem berbagi ilmu antar-pelaku usaha, diharapkan UMKM dapat terus tumbuh dan berkembang.
Ronny juga membuka peluang bagi komunitas atau kelompok UMKM yang ingin mengajukan kebutuhan mereka ke dinas.
“Kami siap mengakomodasi, tentunya selama tujuannya memperluas lapangan kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan kreativitas para pelaku UMKM,” katanya. Komitmen ini disambut dengan antusias oleh para hadirin, yang berharap kolaborasi ini dapat memperkuat UMKM di Tanjungpandan.
Namun, dari diskusi yang berlangsung hangat itu, ada satu poin menarik yang diangkat oleh Istanty, seorang pembina komunitas IKM.
Ia mengakui bahwa masih banyak pelaku IKM yang cenderung bersikap individualis dan kurang terbuka terhadap masukan. Akibatnya, teknologi dan metode usaha lama masih dipertahankan, menghambat inovasi.
“Jika kita ingin maju, harus berani berinovasi dan bekerja sama,” tegas Istanty.
Diskusi sore itu berakhir dengan suasana ceria dan penuh harapan. Dengan dukungan DPMPTSP Belitung para pelaku UMKM di Tanjungpandan kini memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang.
Kolaborasi lintas desa, peningkatan keterampilan, dan inovasi teknologi diharapkan dapat menjadikan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah.*