MEKKAH: Jamaah haji telah menyelesaikan rangkaian haji wukuf di Arafah dan mabit (bermalam) di Muzdalifah, saat ini seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia termasuk jemaah haji Indonesia, maupun jemaag haji Belitung yang berada di Mina. Selain bermalam, jamaah akan melaksanakan rangkaian wajjb haji yaitu melempar jumrah, Ula, Wustho, dan Aqobah pada 10 11,12,13 Zulhijhah bagi yg mengambil nafar tsani, dan bagi jemaah haji yg mengambil nafar awal di tgl 10,11,12 zulhijjah
TPIH (Tim Pembimbing Ibadah Haji ) Drs. H. Masdar Nawawi M.M, yang juga ka kan kemenag Belitung sampaikan bahwa jemaah haji Belitung telah menyelesaikan rangkaian haji wukuf di Arafah dan mabit (bermalam) di Muzdalifah.
Dan saat ini jamaah Belitung dari berbagai belahan dunia termasuk jemaah haji Indonesia, maupun jemaag haji yang sudah berada di mina dengan bermalam, jamaah akan melaksanakan rangkaian haji yaitu melempar jumrah, Ula, Wustho, dan Aqobah.
Menurut Masdar, LEMPAR jumrah atau lontar jumrah adalah salah satu kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan ibadah haji dan merupakan wajib haji, bagi yang tidak kuat untuk melontar boleh di wakilkan.
“Saya juga setiap hari melontarkan jamaah yang berwakil. Saat melakukan prosesi lempar jumrah, jemaah haji akan melemparkan hari pertama 7 buah kecil dan tanggal 11, 12 dan 13 melontar tiga jumroh yaitu ‘Ula, Wushta dan Aqobah di tiang yang berada dalam satu tempat bernama kompleks jamaroh, di Mina yang kota makkah terletak sebelah timur Mekkah,” katanya.”
Masdar sebut hukum melontar adalah wajib haji. Jamaah yang lemah, lansia dan risti, pelaksanaan lontar jumrah diwakilkan atau dibadalkan kepada keluarga, teman seregu atau petugas.
Jamaah melontar jumrah Kubra (Aqabah) kata Masdar dilaksanakan tanggal 10 Zulhijah, dan lontar jamrah Ula, Wustha, dan Kubra akan dilaksanakan tanggal 11 dan 12 Zulhijah (Nafar Awal) atau 11, 12 dan 13 Zulhijah (Nafar Tsani).*.