TANJUNGPANDAN: Minggu, 22 Januari 2023 merupakan perayaan tahun baru Imlek atau tahun baru China yang ke 2574 dari jumlah sebanyak 42 kepala desa se-kabupaten Belitung bahkan se-kabupaten Belitung timur hanya satu-satunyan kades yang merayakan tahun baru Imlek adalah kades desa dukong Min tet yang merupakan beragama Budha.
Saat dikonfirmasi media, Min tet sedikit menjelaskan tentang perayaan tahun baru Imlek merupakan tahun barunya etnis Tionghoa di mana pun berada, bukan perayaan agama.
Terlepas agama apapun asalkan etnis Tionghoa mereka merayakan tahun baru Imlek tahun ini tahun ke 2574 tahun 2023, tahun ini tahun kelinci , khususnya kelinci air.
Perayaan tahun baru Imlek yang berciri khas warna merah dari Baju berwarna merah, amplop merah, pernak pernik warna merah, barongsai warna merah, juga berciri khas kue kranyang, bersih-bersih rumah, makan bersama keluarga pada malam menyambut tahun baru imlek. Etnis Tionghoa mendapatkan kebebasan merayakan tahun barunya pada pemerintah presiden RI ke 4 KH.Abdurahman Wahid( Gus Dur) yang mencabut Keppres nomor 14 tahun 1967 pada tahun 2000.
“Tahun 2001 presiden Gus Dur menetapkan perayaan tahun baru Imlek sebagai libur nasional fakultatif, barulah pada tahun 2003 ditetapkan sebagai libur nasional sampai sekarang,” kata Min tet.
Min tet juga meminta kepada masyarakat etnis Tionghoa harus berterimakasih dan selalu mengenang akan jasa jasa presiden RI ke 4 K H Abdulrahman Wahid sehingga negara mengakui dan menjadikan perayaan tahun baru Imlek menjadi libur nasional.
Min tet juga berpesan agar masyarakat etnis Tionghoa dapat berkerja sama dan menjaga kerukunan dengan etnis/suku lainnya, semangkin mempererat persatuan dan kesatuan.*