YOGYAKARTA: Terbayar sudah kerinduan pencinta novel karya Andre Hirata. Pasalnya, novelis kelahiran Belitong ini di usia Republik Indonesia ke 72 tahun kembali merilis karya ke 10 nya.
Novelnya yang diberi judul “Sirkus Pohon”. Dan ini sedikit berpenampilan berbeda dari novel-novel sebelumnya mulai dari tulisan judul hingga covernya.Karya-karya Andrea Hirata ini sangat kental dengan balutan Budaya Melayu.
Kontributor Trawangnews.com berhasil menemui pemburu novel-novelnya. Salah satunya, Fatia Fatimah, Dosen Matematika Universitas Terbuka dari Kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh – Padang yang kini sedang menempuh pendidikan Doktoral di UGM. Ia menyebutkan bahwa dirinya lengkap memiliki koleksi Karya Andrea Hirata.
Menurut Juara baca cerita pendek Fakultas Sastra Universitas Andalas, Padang Sumatera Barat Ini begitu kagum pada gaya Bahasa, alur cerita dan pesan moral yang disampaikan disetiap novelnya bisa menyelip pesan moral tanpa harus menggurui. Hebatnya lagi bisa menyintil tatanan lewat guraun penanya.Di novel Bang Andrea itu, kata Fatia, juga bisa belajar banyak hal, banyak Bahasa seperti Bahasa Melayu Belitong, Bahasa Inggris, dan Bahasa Francis.
Selain itu kata Fatia, karya-karya Andrea ini lebih kepada “based research” (Berbasis Riset-Red).”Jadi unsur ilmiahnya muncul disetiap karya-karyanya,”ungkapnya.
Begitu juga Femilia Zahra, dosen Akuntansi Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah yang saat ini sedang menumpuh pendidikan Doktral di Universitas Diponegoro. Ia juga menuturkan bahwa kalau dirinya juga mengikuti novel-novel karya Andrea Hirata mulai dari Laskar Pelangi yang tak satupun yang terlewatkan. Dirinya mengaku tahu kalau ada Pulau Belitong dengan pantai yang bagus-bagus dari Novel dan Film Laskar Pelangi tersebut.
Menurutnya lagi, karya gaya Bahasa yang puitis tetapi menuangkan realita kehidupan sehingga menarik untuk terus membacanya.
Senada dengan Fatia, Femilia mengungkapkan bahwa tidak hanya cerita yang didapat dari satu novel tersebut namun pengetahuan juga pasti didapat.
Femilia yang sempat dinobatkan sebagai penampilan terbaik pada perlombaan theater se Kota Palu ini, mengagumi cara Andrea Hirata mengemas cerita dan selalu ada menjelaskan yang melatarbelakangi ceritanya.
Saat dihubungi via sambung selulernya keduanya berkeinginan untuk dapat bertemu novelis kelahiran Belitong ini. Selain itu, keduanya masih memendam keingginan untuk dapat menginjakan kaki di Negeri Laskar Pelangi yang sekarang termasyur di Dunia. “Ingin berdiskusi bagaimana menjadikan tulisan seperti realita” ungkap mereka kepada Kontributor Trawangnews.com/Liputan: Andriyansah, Kontributor Trawangnews.com untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.