Keajaiban di Pantai Wisata Kampong Dedaun: Tukik, Wisata, dan Masa Depan Belitung

Panasonic mendukung kelestarian alam dan kemajuan wisata Belitung. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif yang dapat membantu pelestarian alam serta pengembangan pariwisata lokal di Pulau Belitung," ujarnya.

SIJUK: Suara debur ombak di Pantai Wisata Kampong Dedaun, Kecamatan Sijuk, Belitung, menjadi saksi bisu lahirnya sebuah harapan baru.

Pada Kamis sore hari, 12 September 2024, puluhan tukik (anak penyu) dilepaskan ke lautan lepas, menyusuri pasir putih yang hangat di bawah sinar matahari.

Acara pelepasan tukik ini bukan hanya momen emosional bagi para pengunjung, tetapi juga menjadi simbol penting dari upaya pelestarian lingkungan dan dukungan bagi perkembangan sektor pariwisata di Belitung.

Pantai wisata Kampong Dedaun mendadak tiba-tiba dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Pj. Bupati Belitung Mikron Antariksa, Plh. Sekda Belitung Nurman Sunanda, serta perwakilan PT Panasonic Gobel Indonesia, Widyastama Nugraha. Kehadiran mereka, bersama para pejabat daerah dan komunitas wisata lokal, memberikan warna tersendiri pada acara yang tak hanya meriah, tetapi juga sarat dengan makna keberlanjutan.

Koordinator acara Kusumah Kosasi sebut di balik keindahan alamnya, Pulau Belitung menyimpan tantangan tersendiri, terutama dalam hal akses dan infrastruktur. Ini yang disadari oleh PT Panasonic Gobel Indonesia saat perwakilan mereka menyelusuri sejumlah kawasan wisata di Belitong. Melintasi Kecamatan Sijuk, mereka menyaksikan bahwa penerangan masih menjadi kendala di beberapa kawasan. Dari sinilah muncul gagasan untuk meluncurkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diberi nama Light Up with Heart.

Kusumah Kosasih menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tokoh dan dukungan yang diberikan oleh PT Panasonic Gobel Indonesia. Ia mengungkapkan, kehadiran Panasonic ke Belitung awalnya hanya untuk kunjungan wisata, namun saat melintasi Kecamatan Sijuk, pihak Panasonic menyadari adanya kebutuhan akan penerangan di beberapa kawasan. Hal ini yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui inisiatif Light Up with Heart.
Sebagai bentuk konkret dukungan tersebut, Panasonic telah menyerahkan 150 unit lampu tenaga surya lewat desa yang selanjutnya diserahkan kepada berbagai komunitas wisata lokal, seperti Batu Mentas, Bukit Peramun, Desa Wisata Kreatif Terong, Komunitas Gunung Kubing, dan Desa Nyuruk. Program ini berawal dari kunjungan petinggi Panasonic Gobel Group ke Belitung tahun lalu dan terealisasi pada acara hari ini.

Widyastama Nugraha menyatakan bahwa Panasonic mendukung kelestarian alam dan kemajuan wisata Belitung. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif yang dapat membantu pelestarian alam serta pengembangan pariwisata lokal di Pulau Belitung,” ujarnya.

Ia menambahkan Panasonic telah menyerahkan 150 unit lampu tenaga surya kepada sejumlah komunitas wisata lokal, seperti Batu Mentas, Bukit Peramun, Desa Wisata Kreatif Terong, Komunitas Gunung Kubing, dan Desa Nyuruk. Kehadiran lampu-lampu ini diharapkan mampu membantu kegiatan sehari-hari masyarakat, serta menjadi pendorong untuk mengembangkan wisata lokal yang lebih ramah lingkungan.

“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap alam dan komunitas lokal. Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang membantu pelestarian alam serta pengembangan pariwisata lokal di Pulau Belitung,” ujar Widyastama Nugraha, Direktur PT Panasonic Gobel Life Solution Manufacturing, dalam sambutannya.

Pj. Bupati Belitung Mikron Antariksa pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Baginya, dukungan dari Panasonic ini sangat berarti, bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kemajuan masyarakat lokal. “Belitung akan terus tumbuh dan berkembang. Dukungan dari sektor swasta seperti ini memberikan harapan besar bagi masa depan pulau ini,” katanya.

Acara ini bukan hanya sebatas pelepasan tukik. Di sela-sela kegiatan,Ketua Yayasan Tarsius Center Indonesia, Budi Setiawan memberikan paparan yang menggugah tentang kondisi keanekaragaman hayati di Pulau Belitung. Ia memaparkan potensi luar biasa yang dimiliki pulau ini untuk menjadi pusat ekowisata berkelanjutan, dengan kekayaan flora dan fauna yang masih terjaga. Dari pantai hingga hutan, Belitung memiliki segalanya untuk menjadi destinasi wisata alam yang mendunia.
Momen pelepasan tukik di Pantai wisata Kampong Dedaun ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tukik-tukik kecil yang perlahan melangkah menuju lautan lepas membawa pesan tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam demi masa depan yang lebih baik. Seiring dengan sinar lampu tenaga surya yang menerangi sudut-sudut desa, Belitung kini melangkah lebih terang, menuju masa depan yang lestari dan penuh harapan.*