KESEDIHAN LUAR BIASA

Setiap waktu selalu ada masa dimana ada cerita dan kisah menyertainya. Setiap permulaan selalu ada akhir yang mengikutinya. Tak ada yang abadi—semua berakhir pada waktunya, dan kembali kepada sang KhalikNya.

____Rasulullah Shalallahu Alaihi wasallam, pada tahun 7 Hijriyah saat perang Khaibar, telah merasakan sakit. Selama kurang tiga tahun setelahnya tepatnya 10 Hijriyah dalam haji Wada’ yang diikuti lebih dari dari seratus ribu kaum muslim. Di tahun itu, Rasulullah mulai berkhutbah dari waktu ke waktu.

Dan, saat itu pula beliau mengunjungi pemakaman Baqi’ dimana tempat para syuhada di kebumikan. Lalu Rasulullah berdoa kepada Allah SWT,…ya Allah sungguh mereka telah kembali kepadaMU, dan aku pun akan segera kembali kepadaMU ya Allah____karena itu ampunilah dosa² kami ya Allah.

Setelah dari pemakaman Rasulullah meminta kepada para sahabat dan keluarganya untuk tinggal bersama istrinya Sitti Aisyah r,a, istri yang paling di cintanya.

____Rasulullah semakin melemah, akibat racun yang telah ditaburi didaging Rasulullah saat perang Khaibar ditahun 7 Hijriyah. Dan baru terasa di tahun 11 Hijriyah, Rasulullah tidak.lagi bisa ke mesjid dan menjadi imam sholat,….tubuhnya semakin melemah,…

Suatu ketika ia meminta kepada Ali bin Abi Thalib dan Fathul bin Malik memapahnya ke mimbar mesjid__lalu Rasulullah menyampaikan tauziahnya, wahai sahabatku dengan suara yang gemetar dan cukup dalam___Rasulullah berkata, wahai sahabatku apa yang akan engkau katakan dihadapan Allah tentangku??……suasana hening sejenak, lalu seorang sahabat menjabat wahai Rasul,…engkau adalah orang selalu memberikan nasehat atas keridhoan Allah kepada kami…..dan Rasulullah berkata wahai Allah dengarkan….dengarkan.

Rasulullah melanjutkan tauziahnya, wahai sahabatku,…Allah telah memberikan kita kehidupan dan pada akhirnya kita akan kembali kepadaNya. Suara Rasulullah begitu dalam, kata demi kata begitu pelan tak biasanya……Abu Bakar As Siddiq mendengar tauziah Rasulullah menunduk dengan airmata berlinang. Dia tahu bahwa ini adalah isyarat Rasulullah akan pergi meninggalkan kita semua. Rasulullah melanjutkan,…ketika dunia ini dibentangkan, dan disitulah kita berlomba², dan disitu pula kita akan binasa didalamnya,….itulah yang aku kuatirkan. Abu Bakar As Siddiq pun tak bisa membendung air matanya. Lalu Abu Bakar As Siddiq pun berdiri dengan jubahnya yang basah dengan airmata dan berkata wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku, ayahku, anakku, aku dan semua yang kumiliki akan menjadi saksi untukmu___Rasulullah pun berusaha menenangkan Abu Bakar As Siddiq.

Tak lama kemudian Rasulullah minta di papah kembali kerumahnya oleh Ali bin Abi Thalib dan Fathul bin Malik. Rasulullah pun begitu pucat dan lemah, ia menyandarkan diri di dada Sitti Aisyah istrinya.

___Hingga subuh pun tiba, Rasulullah mencoba berjalan kearah jendela yang bertepatan dengan pintu mesjid__sontak pelaksanaan sholat subuh hampir berhenti, sebab mereka menganggap bahwa Rasulullah sudah sehat dan kembali akan memimpin sholat___ternyata Rasulullah hanya melepaskan senyum lalu kembali kepangkuan Sitti Aisyah. Sholat subuh pun dilanjutkan di imami oleh Abu Bakar As Siddiq.

—Fajar pun mulai menyingsing, Fatimah Az-Zahra Puteri Rasulullah yang sangat dicintainya datang kerumah ayahnya. Tak biasanya, Rasulullah ketika Fatimah datang selalu disambut dan diciumnya. Kali ini, Fatimah melihat ayahnya terbaring lemah dipangkuan sang istri. Fatimah pun berkata, wahai ayah,….sungguh berat sakitmu, sungguh berat penderitaanmu ayah. Rasulullah pun menjawab wahai anakku inilah hari terakhir dimana kebahagiaan akan berakhir.

___Rasulullah pun memeluk Fatimah dan membisikkan sesuatu,….dan Fatimah terisak tersedu², dan bisikan kedua Fatimah tersenyum. Lalu Siti Aisyah bertanya wahai anakku,…kenapa engkau menangis ketika ayahmu membisikkan sesuatu?,…wahai ibu, aku menangis karena hari ini adalah hari terakhir ayah, … Dan aku tersenyum pada bisikan kedua, karena aku adalah orang pertama yang akan menyusul ayah. Sitti Aisyah dan Fatimah pun larut dalam tangis, keduanya saling berpelukan—-

Tak lama kemudian, datanglah seseorang berjubah putih mengetuk pintu kerumah Rasulullah. Fatimah pun menemui orang tersebut, lalu Fatimah berkata untuk apa engkau datang kemari?,…bukankah ayahku lagi sakit, orang tersebut menjawab sesungguhnya aku diperintahkan Allah untuk menemui ayahmu—-Rasulullah pun meminta kepada Fatimah,….anakku suruhlah ia masuk, sebab ia adalah malaikat yang akan memutuskan kesenangan dan kebahagiaan di dunia ini.

Maka duduklah malaikat itu depan Rasulullah, dan Rasulullah bertanya mana malaikat Jibril?….malaikat Jibril pun seketika datang, lalu Rasulullah bertanya wahai Jibril,…apa yang harus aku katakan dihadapan Allah Jibril?….Jibril pun menjawab sungguh Allah telah menunggumu di syurga, para nabi dan malaikat pun telah menunggumu di pintu² langit.

Rasulullah pun menangis mendengar ucapan Jibril,…..dan Jibril berkata, wahai Rasulullah kenapa engkau menangis?, Seharusnya engkau bahagia atas syurga yang diperuntukkan oleh Allah untukmu. Tapi Rasulullah menjawab, aku menangis Jibril karena aku memikirkan ummatku.

Sesaat kemudian, malaikat pencabut nyawa pun melaksanakan tugasnya____Rasulullah dengan perlahan merasakan perihnya ruh diangkat dari tubuhnya—-lalu Rasulullah berdoa ya Allah sekiranya Engkau bisa berikan rasa sakit sakratul maut ini kepadaku jangan kepada ummatku—-rasa sakit itu seperti tercacah dengan pedang. Rasulullah lalu menunjukkan telunjuknya keatas dan mengucapkan Lailaha Illallah.

__Sitti Aisyah pun berlari kepintu dengan terisak dan mengatakan Rasulullah telah wafat. Kota Madinah saat itu terasa gelap, penduduk Madinah larut dalam kesedihan. Umar bin Khattab yang mendengar berita wafatnya Rasulullah—-ia mengatakan barangsiapa yang mengatakan Rasulullah wafat akan aku penggal kepalanya. Umar, dengan suara lantang berucap, Rasulullah tidak wafat ia hanya sama dengan Nabi Musa yang naik ketemu dengan Allah lalu kembali.

Abu Bakar As Siddiq berusaha menenangkan Umar bin Khattab. Lalu Abu Bakar As Siddiq naik di mimbar dan berkata ketika kita mencintai Rasulullah, Rasul pun sebagai manusia akan mati, tetapi ketika kita mencintai Allah, sesungguhnya Allah tak pernah mati. Saat itu pula, Umar bin Khattab pun sadar, dan tersungkur dengan pedang ditangan. Ia sadar bahwa Rasulullah telah tiada.

Kota Madinah menjadi banjir airmata, atas kepegian manusia suci. Yakni Rasulullah Muhammad SAW.

Semoga kita dapat memetik hikmah dalam peristiwa ini. Aamiin.

#catatanPinggir
Salam takjim.
Bumi manusia, 31 Oktober 2020.