LAMBEL Kunjungi Pasar Manggis, Tradisional Aik Raya Bernuansa Belitong

TANJUNGPANDAN: Pasar Manggis, Tradisional Aik Raya, dikunjungi Lembaga Adat Melayu Belitung (LAMBEL) yang berlokasi di kawasan dalam pasar tradisional jl. Jenderal sudirman aik raya Tanjungpandan atau dekat perumahan KPKN serta berada disamping BB Disel di kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, pada hari ini.

Rombongan LAMBEL ini dipimpin langsung ketuanya Drs H. Abdul Hadi Adjin beserta pengurus LAMBEL Abdulah Ma’ruf, Achmad Hamzah, Ismail Mihad dan Karseno serta personil LAMBEL Arif, LAM Desa Aik Rayak Arpandi.
Selain itu hadir juga Fitrorozi, pemerhati sosial dan budaya.

Saat berada dilokasi ini, rombongan LAMBEL ini diterima Manager Pasar Manggis tradisional Asmadi yang biasa dipanggil Pak Geng Geng.

Usai dialog singkat, LAMBEL lakukan peninjauan kawasan pasar manggis tradisional Aik Rayak ini.

IMG 20210403 WA0001

LAMBEL meninjau oleh oleh khas Belitung yang diperjualkan di pasar tradisional, mulai kerupuk dan ikan asin, untuk dibawah pulang bagi pengunjung atau wisatawan.

Di pasar tradisional ini, juga dijual aneka makanan khas Belitung seperti kukus dan ikan pais, lepat, penganan talam serta aneka jenis makanan lainnya.

Di Pasar ini dijual aneka kerajinanan khas Belitung yang terbuat dari bahan Bambu dari lais ini adalah seorang pengrajin, Erpendi ini. Aneka kerajinan ini sempat dipamerkan ke Batam dalam rangka mendukung pariwisata di Bangka Belitung.

Adapun aneka kerajinan, Tempat tutup galon, Tempat pas bunga, Kap lampu hias, Bakak, Tempat Sampah kering , Tudong saji, Hiasan makan bedulang, Kap lampu sudut untuk ruang tamu dan Tudong saji dari daun lais.

Kepada LAMBEL, Asmadi sampaikan pertemuan ini adalah sifatnya silatuhrahmi dalam kaitan pengembangan pasar manggis tradisional.

Pasar manggis tradisional aik raya kini mulai bersinergi dengan pasaran di Batam dan Singapura untuk merobos pasar wisata sekaligus promosikan wisata belitung ke manca negara.

Disamping pariwisata ini, saat ini pasar ini baru berdiri yang tentunya selain dijual aneka kebutuhan pokok masyarakat juga difokuskan menjual aneka kerajinan dalam rangka ikut pengembangan wisata di Belitung.
“Kita mohon dukungan terutama dari LAMBEL dalam mendukung pengembangan kegiatan pasar manggis tradisional. Kita juga minta masukkan konsep konsep biar bersinergi antara LAMBEL dan pariwisata,” katanya.

IMG 20210403 WA0000

Ketua LAMBEL Drs. Abdul Hadi Adjin sampaikan terima kasih atas undangan dari pasar manggis tradisional Aik Rayak.

Pihak LAMBEL kata Hadi, akan ikut mendukung keberadaan pasar ini untuk mendukung bagian dari pengembangan pariwisata di Belitung disamping menjual aneka jenis kebutuhan pokok aneka makanan dan minuman.

Menurut Hadi, LAMBEL menilai Pasar manggis tradisional bernuansa belitong dan harapan kedepan perlunya pemasangan payun lilin maupun relief terkait adat dan budaya Belitung seperti budaya nanggok nirok, dan lainnya didepan pintu gerbang masuk ke pasar manggis tradisional Aik Rayak.
“Saat ini, di Belitung ada, Rumah adat bernuasa melayu di keciput, paud terpadu karakter belitung hijau dan pasar manggis tradisional Aik Raya bernuansa kearifan lokal dan budaya Belitung.
Nantinya juga, dilokasi pasar ini kata Hadi diharapkan ada pentas pagelaran seni budaya seperti permainan dulmuluk, becampak, bepantun guna pengembangan budaya dan pariwisata di Belitung.

Pengurus LAMBEL Ismail Mihad sebut perlunya kepedulian dari pemerintah daerah untuk dapat membuka mata dan mendukung kreativitas masyarakat, pengelola untuk memajukan daerah sebagai upaya untuk pengembangan pariwisata di Belitung.
“Mari kita mendukung secara ril dan yuk saling mendukung satu sama lain. Jangan Ibarat, “men baik mintak tudoh”, “men jat saling mentudohkan sama dirik”. Jadi yuk kita bangun bersama-sama,” katanya.

Usai peninjauan, dilakukan melampun pagi bersama aneka khas Belitung, kukus dan pais ikan, lepat, penganan talam dan penyerahan oleh oleh khas Belitung kepada pengurus LAMBEL Belitung.*