LEKSIKAL BABEL Apresiasi Camat Manggar & Direktur RSMJ Belitung

MANGGAR: Akselerasi Camat Manggar Kabupaten Belitung Timur Amirudin yang melakukan upaya pencegahan dan pengedalian Covid 19 pada warganya patut diapresiasi. Pasalnya setelah warga Desa Padang THS dinyatakan positip covid 19 oleh Gugus Tugas Beltim berdasarkan hasil uji swab dari laboratorium klinis RSMJ Tanjungpandan Belitung, Sabtu (18/07) siang, camat langsung berkoordinasi dengan kades domisili pasien.

Hal ini mengingat di desa tersebut sempat berlangsung pilkades pada, Kamis lalu dan apakah ia mendatangi tps tempat memberikan hak suaranya.

“Ternyata dari info kades setelah cek DPT dan kehadiran pemilih memang tak hadir ke TPS. Ia sudah sakit pada waktu itu jadi ndak datang,” ujar Marwansyah S.Si yang merupakan Direktur Eksekutif Leksikal Babel.

Namun memang perlu diperhatikan juga istri pasien apakah datang ke TPS walau saat ini tentu istrinya baru akan di tracing untuk dilakukan rapit tes oleh petugas kesehatan jika diduga istri pasien pernah berkontak erat dengan pasien positip yang merupakan suaminya.

Dikatakan Marwan, sebelumnya kegiatan 19 Pilkades Beltim memang rawan jadi pemicu terpaparnya warga jika para pihak terkait pilkades lalai terapkan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan tidak sebatas pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak tetapi dari sisi pihak Pemkab khususnya OPD terkait agar membuat perbup regulasi yang mengatur Pilkades Di Masa Covid 19. Sehingga jika terjadi semacam ini tentu harus ada pihak yang paling bertanggungjawab sehingga dapat diketahui kelalaian akibat atau karena apa padahal aturan sudaj dibuat.

“Kendati perlindungan itu bisa di kamu dan aq tapi secara utuh penilih atau warga mesti dipayungi dengan aturan yang memiliki landasan hukum dari otoritas setempat,” jelas Marwan.
Sehingga perlindungan hak rakyat untuk menyampaikan suara tetap terlindungi dengan mengedepankan pula perlindungan keselamatan warga dari pemerintah.

Sementara itu, juga Marwan mengapresiasi kecepatan hasil uji sample swab pasien PDP asal Beltim yang uji samplenya dilakukan di laboratorium klinis RSMJ Belitung. Ini tentu sekaligus menjawab keraguan pihak yang sempat beralasan agar pengujian sample pasien OTG, ODP dan PDP dari Beltim dilakukan di Laboratorium Balitbangkes Kemenkes Jakarta. Padahal bila di Jakarta maka hasil uji baru diketahui paling cepat 3 hari sejak sample ditrima di Jakarta setelah dikirim via pesawat dari Belitung oleh pihak RSUD Beltim.

“Ini tadi sample dibawa pagi ke RSMJ Tanjung dari RSUD Beltim dan langsung di uji maka siang sudah ada hasil positip atau negatipnya. Kan cepat jadinya bila ke Tanjing daripada ke Jakarta dengan profesional yang juga baik hasilnya. Hasil lab juga dilaporkan ke pihak terkait covid19 di kemenkes jakarta yang juga bagian dari Gugus Tugas Pusat,” jelas Marwansyah.*