MANGGAR: Jumlah penerimaan pembayaran zakat dan infak sadaqoh di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menyedihkan.
Hingga Maret 2024, hanya terkumpul sekitar Rp22 juta, angka yang jauh dari harapan mengingat pada tahun sebelumnya Baznas mampu mengumpulkan hingga Rp390 juta.
Menurut Ketua Baznas Kabupaten Beltim, Edi Febrianto, minimnya pembayaran Zakat Mal di wilayah ini disebabkan oleh perubahan pembayaran gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Beltim.
Sebelumnya, pembayaran dilakukan secara langsung dari gaji ASN, namun sekarang dilakukan melalui rekening pribadi, yang membuat sejumlah pembayaran zakat terlewat atau terlupakan.
Meskipun telah membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tiap Organisasi Perangkat Daerah, sayangnya kebanyakan UPZ ini tidak berjalan dengan efektif. Hanya UPZ di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Pertanahan, dan Perumahan Rakyat yang berjalan optimal, berkat peran aktif Ustadz Mahmud dalam mengumpulkan zakat dari karyawan ASN.
Untuk mengatasi masalah ini, Baznas Kabupaten Beltim akan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah di wilayah tersebut melalui program ‘Sedekah Jum’at’. Dalam program ini, siswa diajarkan untuk berinfaq, dan sebagian uang yang terkumpul akan dikembalikan untuk kegiatan sosial di sekolah.
Selain itu, Baznas juga akan mencari muzakki dari warga yang bekerja di luar Pemkab Beltim, termasuk dengan membentuk UPZ di perusahaan swasta seperti perkebunan kelapa sawit.
Di sisi lain, Bupati Beltim, Burhanudin, menyayangkan minimnya kesadaran ASN dalam membayar zakat dan bersedekah. Ia telah berulang kali menghimbau agar ASN membayar zakat, karena membayar zakat merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu.
Dalam bulan Ramadan ini, Bupati Burhanudin mengajak seluruh warga, terutama ASN, untuk membayar zakat dan bersedekah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keimanan serta membantu sesama yang membutuhkan.*Diskominfo SP Beltim