Nurul Azizah, Sang Guru SMP Negeri 6 yang Visioner dari Tanjungpandan, Bawa Pulang Gelar Duta Teknologi 2023 untuk Babel

Terpilihnya Nurul Azizah sebagai Duta Teknologi 2023 bukan hanya sukses pribadi, melainkan menjadi teladan inspiratif bagi penggunaan platform pendidikan di Indonesia. Seorang guru IPA yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui seleksi yang melibatkan proses yang panjang.

TANJUNGPANDAN:TRAWANGNEWS.COM, Prestasi membanggakan lahir dari kelas guru! Nurul Azizah, sosok pendidik inspiratif dari SMP Negeri 6 Tanjungpandan, telah meraih gelar prestisius sebagai Duta Teknologi Tahun 2023 untuk seluruh Indonesia, mewakili dengan bangga Provinsi Bangka Belitung.

Penganugerahan yang dilangsungkan secara langsung oleh Kapusdatin Kemendikbudristek, Muhammad Hasan Chabibie, bersama Kepala BLPT, Wibowo Mukti, pada Jumat (17/11) di Jakarta ini, membuktikan dedikasi Nurul Azizah dalam memajukan kompetensi TIK guru dan menggalakkan pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan. Tidak hanya itu, namun perannya juga mendukung inisiasi program Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (PembaTIK 2023) oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin).

Terpilihnya Nurul Azizah sebagai Duta Teknologi 2023 bukan hanya sukses pribadi, melainkan menjadi teladan inspiratif bagi penggunaan platform pendidikan di Indonesia. Seorang guru IPA yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui seleksi yang melibatkan proses yang panjang.

Proses seleksi Duta Teknologi dimulai dari Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (PembaTIK 2023) pada Juli 2023. Dengan empat tingkatan seleksi, setiap level menantang peserta untuk menyelesaikan berbagai tugas.

Gelar “Zizi” di level 3 terwujud lewat pembuatan multimedia pembelajaran interaktif yang diuji coba selama satu minggu oleh guru dan murid. Pada level 4, Zizi bersama dua rekan lainnya menggelar Webinar dan menjadi narasumber, membahas inovasi pembelajaran berbasis TIK.

“Tahap 4 menguji kemampuan berbagi dan berkolaborasi, dan hanya 30 peserta dari Provinsi Babel yang lolos. Bersama rekan-rekan, kami membuat webinar di PMM dan berkolaborasi dengan PGRI Belitung, diikuti dengan pembuatan video pembelajaran,” terangnya.

Setelah melewati tahapan seleksi yang ketat, Zizi dan dua rekannya mendapatkan penilaian dari 30 individu, dan hanya lima orang yang menjadi kandidat duta teknologi. Melalui wawancara dari BLPT, Zizi berhasil menjadi Duta Teknologi 2023 yang diumumkan melalui saluran YouTube Kemendikbudristek, dan perjalanan pun berlanjut ke Jakarta untuk menerima plakat, selempang, dan penghargaan lainnya.

“Dalam Provinsi Babel, saya terpilih. Ini diluar dugaan, mengingat banyak yang berpengalaman di sini. Saya yang masih baru,” ungkapnya dengan bangga.

Setelah meraih prestasi gemilang ini, Zizi berencana menyebarkan informasi tentang Platform Merdeka Mengajar (PMM) ke sekolah, mengadakan webinar di SMPN 6 Tanjungpandan, dan menciptakan materi pembelajaran untuk siswa di sekolah tersebut.

“Dengan harapan, saya dapat menjadi motivasi bagi rekan guru lainnya untuk memanfaatkan teknologi. Saat ini anak-anak sudah terbiasa dengan teknologi, apalagi dengan keberadaan chromebook di sekolah. Teknologi tidak hanya digunakan dalam pelajaran TIK, tetapi juga dalam pembelajaran lainnya,” pungkasnya dengan semangat.*