TANJUNGPANDAN – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Tanjungpandan bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Belitung menggelar Pelatihan Hidroponik pada Kamis (13/11). Kegiatan ini diikuti oleh 20 klien, baik laki-laki maupun perempuan, yang antusias menambah keterampilan praktis untuk mengembangkan peluang usaha mandiri.
Sejak awal kegiatan, seluruh peserta menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti pelatihan. Namun, peserta perempuan tampak lebih menonjol, terutama saat sesi praktik langsung. Mereka sigap menyiapkan peralatan, membuat media tanam, meracik larutan nutrisi, hingga menanam bibit hidroponik. Ketekunan dan keberanian mereka menjadi teladan bagi peserta lainnya.
Instruktur BPVP Belitung, Nedya Deninta, mengapresiasi semangat peserta perempuan dalam mengikuti kegiatan ini.
> “Saya sangat mengapresiasi semangat mereka. Klien perempuan ini tidak kalah saing, bahkan lebih berani mencoba langsung setiap langkah dibanding peserta lain. Hidroponik mengajarkan kita tentang kesabaran, konsistensi, dan ketekunan — nilai-nilai yang sama pentingnya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Nedya.
Dalam pelatihan tersebut, Nedya juga menjelaskan teknik dasar hidroponik, mulai dari pembuatan media tanam, pemasangan pipa paralon, netpot, hingga penggunaan rockwool sebagai tempat bibit agar akar tanaman dapat tumbuh optimal. Peserta kemudian belajar meracik larutan nutrisi AB Mix dan mempraktikkannya secara langsung di bawah bimbingan instruktur.

“Pertanian hidroponik mengajarkan kita tentang kesabaran dan ketekunan. Setiap tanaman yang tumbuh dengan baik adalah hasil dari perhatian dan usaha yang konsisten, sama seperti perjalanan hidup. Dengan belajar merawat tanaman, kita belajar merawat diri sendiri, membangun ketahanan, dan menyiapkan masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bapas Kelas II Tanjungpandan, Muhammad Irfani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program bimbingan kemandirian yang bertujuan memberikan pengalaman nyata serta keterampilan aplikatif kepada para klien.
“Kami berharap peserta dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi peluang usaha. Hidroponik dapat diterapkan di pekarangan rumah dengan modal terbatas, namun tetap memberikan manfaat ekonomi,” jelas Irfani.
Melalui kegiatan ini, Bapas Tanjungpandan menegaskan komitmennya untuk terus membekali klien dengan kemampuan yang dapat meningkatkan kemandirian dan produktivitas.
Pelatihan hidroponik menjadi salah satu langkah nyata dalam membuka peluang baru dan membangun masa depan yang lebih baik bagi para peserta, khususnya klien perempuan yang menunjukkan semangat luar biasa.*


















