TANJUNGPANDAN: Suasana di Kafe Janggut, Tanjungpandan, Belitung, pada Sabtu Malam, 18 Mei 2024, terasa berbeda dengan biasanya. politisi nasional dan daerah, tokoh masyarakat, aktivis sosial, dan pecinta sastra berkumpul untuk menyaksikan peluncuran (launching) buku “Kitab Putih Politisi”.
Buku ini adalah karya puisi yang ditulis oleh Eman Hermawan, yang merupakan suami dari Siti Maghfiroh, atau yang akrab disapa Bunda Ira.
Peluncuran buku ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti M. Hanif Dhakiri (Mantan Menteri Tenaga Kerja RI dan Wakil Ketua Umum DPP PKB), Hendriyani (BKPSDM Pemkab Beltim), dan Mas Huda,Mas Adjis ,Siti Maghfiroh (bunda Ira), anggota DPRD Kabupaten Belitung Mirza Dyailody, Wahyu Affandi (anggota DPRD Belitung), Muhamad Hafrian Fajar (anggota DPRD Belitung terpilih),, Syamsir (anggota DPRD Belitung) serta Ketua Dewan Kesenian Belitung Ikbal Saputra, perwakilan PMII Belitung dan para politisi di Belitung, keluarga besar almarhum Eman Hermawan, dan para undangan lainnya.
Dalam buku Kitab Putih Politisi dengan tebal 214 halaman dan diterbitkan oleh Sulur Pustaka, Eman Hermawan menyajikan puisi-puisi yang penuh dengan heroisme, romantisme, idealisme, intrik politik, kritik konstruktif, cita-cita, harapan, doa, dan motivasi.
Dalam pengantarnya Kitab Putih Politisi yang ditulis oleh A. Muhaimin Iskandar (wakil Ketua DPR RI) dan penutup oleh Mahwi Air Tawar, buku ini menghadirkan narasi yang jernih dan penuh makna.
Siti Maghfiroh yang biasa disapa Bunda Ira, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa buku ini adalah catatan-catatan kehidupan Eman Hermawan yang dikemas dalam bentuk puisi.
“Suamiku, Eman Hermawan, adalah sosok yang selalu menanamkan kebaikan, kesetiaan, kepedulian, dan solidaritas dalam kehidupannya. Buku ini adalah cerminan dari hidupnya yang penuh warna,” ujarnya dengan penuh haru.
Sementara itu, Muhaimin Iskandar, dalam pengantarnya, menyatakan bahwa puisi-puisi dalam “Kitab Putih Politisi” adalah ibarat berlian yang diangkat dari dasar samudra. “Puisi-puisi ini hadir dengan kemilau cahaya, menyinari hati dan pikiran kita dengan narasi yang terang benderang, diksi yang kuat, dan metafora yang jelas,” tulisnya.
Dalam penuturan Muhaimin Iskandar, Eman Hermawan dikenang sebagai sosok yang memiliki pertemanan luar biasa dan selalu memberikan pengaruh positif kepada orang-orang di sekitarnya. “Buku ini adalah cara kita mengenang dan menghargai jejak-jejak yang ditinggalkan Eman dalam kehidupan kita,” tambahnya.
Dan uniknya, pada malam peluncuran buku Kitab Putih Politisi, hadir empat sahabat dari teman dekat Almarhum Eman Hermawan seperti Mas Ajis, Mas M. Hanif Dhakiri, Mas Huda serta Mas Hendriyani yang memberikan kesaksian atas kedekatannya dengan Almarhum Eman Hermawan, termasuk karya-karya yang diterbitkan oleh Almarhum.
Mas M. Hanif Dhakiri dalam testimoninya menyebut bahwa sejumlah karya Eman Hermawan yang penuh inspritatif buat banyak orang, dan menjadi amat penting dibaca, oleh semua kalangan masyarakat.
Sedangkan Hendriyani dalam testimoninya, juga menceritakan hal yang sama bagaimana kedekatan dengan almarhum Eman Hermawan, dan menyebut karyanya begitu mengema, dan bermanfaat bagi orang banyak.
Dalam kaitan malam peluncuran buku kitab putih politisi, Hendriyani menyebut seyogyanya Bupati Beltim (Red: Burhanuddin) ingin datang diacara peluncuran namun tidak bisa hadir karena kegiatannya dinas namun meminta dirinya untuk mewakili dan tanpa mengurangi kelancaran acara Bupati Beltim pun titip salam dan menyampaikan mohon maaf tidak bisa hadir.
“Jadi, pak bupati Beltim ini memang teman kecil dari almarhum Eman Hermawan,”kata Hendryani mengisahkan cerita kedekatan dengan Almarhum Eman Hermawan, pada peluncuran buku kitab putih politisi.
Tentu saja, Peluncuran buku “Kitab Putih Politisi” bukan hanya sekadar acara literasi, tetapi juga momen refleksi atas nilai-nilai kemanusiaan dan politik yang dihidupi oleh Eman Hermawan.
Dengan hadirnya buku ini, diharapkan pembaca dapat lebih mengenal dan mengambil pelajaran dari kehidupan seorang politisi yang telah mengabdikan dirinya untuk kebaikan banyak orang.
Disamping itu, Peluncuran ini dirangkai dengan pembacaan puisi oleh penyair Belitung Diran Janggut, dan para undangan lainnya, yang memberikan kesan mendalam bagi semua yang hadir di Kafe Janggut, Tanjungpandan. Termasuklah penyerahan lukisan ciptaan Darmawan (Enggon), kepada pihak keluarga yang disampaikan kepada Siti Maghfiroh.
Adapun Buku “Kitab Putih Politisi”, tentunya bermanfaat untuk masyarakat yang ingin mengeksplorasi lebih dalam perjalanan hidup dan pemikiran Eman Hermawan melalui bait-bait puisinya. *