BADAU: Fadhil Jamali, seorang Pemuka Adat yang bermukim di Dusun Tiris Tanjung Tikar, Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau, mengusulkan perlunya ketersediaan alat semprot pemadam kebakaran baru kepada pemerintah daerah dengan dukungan DPRD Belitung yang diharapkan akan mempermudah tugas petugas pemadam kebakaran dalam menangani kejadian darurat.
Usulan ini muncul setelah Fadhil Jamali menyaksikan prosedur pemadaman kebakaran yang selama ini diterapkan, terutama dalam mengatasi kebakaran di lahan gambut dan hutan. Menurutnya, selama ini petugas pemadam kebakaran seringkali harus mengandalkan selang dengan jarak yang cukup jauh, mencapai 10 selang dengan jangkauan mencapai 20 hingga 30 meter. Namun, dengan adanya alat semprot pemadam kebakaran manual, proses penyemprotan dapat dilakukan dengan tekanan tinggi hingga mencapai 5 bar (5 bar untuk yang menggunakan mesin mobil), yang dapat meningkatkan kecepatan pemadaman.
Fadhil Jamali berharap agar usulannya ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun DPRD Belitung, terutama mengingat saat ini musim panas telah tiba, yang biasanya meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
Pemilihan alat semprot pemadam kebakaran yang lebih efisien diharapkan dapat membantu petugas damkar dalam menangani kejadian darurat tersebut dengan lebih efektif.
Adapun alat semprot pemadam kebakaran ini memiliki jarak semprot puluhan meter (dapat mencapai titik titik kebakaran dengan mudah karena posisi alat bisa digendong), sementara jika menggunakan selang, panjangnya hanya mencapai 20 hingga 30 meter, sehingga memerlukan hingga 10 selang untuk mencapai jarak yang sama.*
