Penipuan Mengatasnamakan Kepala DPUPRP2RKP Beltim, Para Kades Jadi Sasaran

Idwan Fikri menegaskan bahwa nomor yang digunakan penipu bukanlah miliknya. Ia mengungkapkan bahwa penipuan tersebut tidak hanya menargetkan para Kades, tetapi juga kontraktor di wilayah Beltim.

MANGGAR: Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Pertanahan, dan Perumahan Rakyat serta Kawasan Permukiman (DPUPRP2RKP) Kabupaten Belitung Timur, Idwan Fikri, kembali menjadi korban pencatutan nama oleh oknum penipu. Kali ini, lima Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Beltim menjadi target. Beruntung, tidak ada yang berhasil tertipu.

Kades yang disasar antara lain berasal dari Desa Simpang Tiga dan Lintang di Kecamatan Simpang Renggiang, Desa Senyubuk di Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Kelubi di Kecamatan Manggar, serta Desa Limbongan di Kecamatan Gantung.

Dari penuturan Kades Simpang Tiga, Wasni mengungkapkan Dia ditelelpon dari orang yang mengaku sebagai Kepala DPUPRP2RKP Beltim, Minggu (6/10/24) Siang. Orang tersebut menawarkan proyek untuk pembangunan jalan di desanya senilai Rp450 juta.

“Ngakunya ada bantuan Dana Alokasi Khusus untuk pembangunan jalan dari Kementerian PUPR. Malah sempat dikirimkan proposal yang harus diisi tentang proyek jalan di desa kami,” ungkap Wasni kepada Diskominfo Beltim, Senin (7/10/24).
Namun Wasni sempat curiga ketika di proposalnya tercantum nomor rekening. Ditambah lagi suara penelpon berlogat Jawa.

“Setahu saya Pak Idwan itu orang Palembang. Langsung saya bilang bahwa kami tidak ada nomor rekening, kalau mau bantu bangunkan jalan langsung saja bikin fisiknya,” tutur Wasni.

Lain lagi dengan yang diungkapkan Kades Senyubuk, Dodi Hidayah. Orang yang menelpon suaranya mirip dengan Idwan Fikri serta mengetahui tentang sejarah dan kondisi Desa Senyubuk.

“Suaranya persis kayak Pak Kadis bahasa Indonesia campur Belitong. Apalagi pas Jum’at kemarin saya ngobrol langsung dengan Pak Idwan,” tutur Dodi.

Sama seperti Kades-Kades lainnya orang tersebut menawarkan untuk memberikan sejumlah proyek pembangunan di Desa Senyubuk dengan tahun 2025 mendatang. Namun agar proyeknya dapat pasti dilaksanakan Pemerintah Desa harus mentransferkan sejumlah uang terlebih dahulu.

“DAK dari Provinsi untuk kelompok tani, jadi mereka ada anggaran Rp150 juta. Namun minta dulu Rp3 juta untuk pelicin agar anggaran itu bisa dikucurkan, tapi mintanya dengan Sekdes saya,” beber Dodi.

Hal inilah yang membuatnya curiga. Karena sehematnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum tidak akan meminta sejumlah uang, apalagi dengan para Kades.

“Orang tersebut nelpon-nelpon terus, makanya langsung saya share di grup Kades. Menanyakan nomor itu ternyata banyak juga Kades yang ditelpon namun dari nomor berbeda-beda,” ujar Dodi.

Kepala DPUPRP2RKP Tegaskan Tidak Pernah Meminta Uang

Saat dikonfirmasi, Idwan Fikri menegaskan bahwa nomor yang digunakan penipu bukanlah miliknya. Ia mengungkapkan bahwa penipuan tersebut tidak hanya menargetkan para Kades, tetapi juga kontraktor di wilayah Beltim.

“Penipu juga menelpon kontraktor, mengatasnamakan saya untuk meminta uang bagi keperluan Penjabat Sementara Bupati Beltim. Untungnya kontraktor langsung mengonfirmasi ke saya,” jelas Idwan.

Ia meyakini penipuan ini dilakukan oleh kelompok terorganisir, mengingat nomor telepon yang digunakan bervariasi, dan suara penelpon pun berbeda-beda. Bahkan, Idwan pernah mengalami peretasan nomor pribadinya oleh pihak tak bertanggung jawab.

Idwan mengimbau kepada semua pihak untuk berhati-hati dan segera mengonfirmasi setiap permintaan uang yang mengatasnamakan dirinya atau DPUPRP2RKP.

“Jika ada yang mengaku sebagai saya atau staf DPUPRP2RKP dan meminta uang, segera laporkan. Jika sudah menjadi korban, jangan ragu untuk melapor ke kepolisian,” tegasnya.*Sumber Diskominfo-Beltim