TANJUNGPANDAN: Rapat evaluasi operasional Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN)
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan Kabupaten Belitung mengundang sejumlah pihak/institusi terkait, membahas beragam kendala mengenak solar bersubsidi nelayan. Pelaksanaan rapat dilaksanakan di ruang pertemuan kantor PPN Tanjungpandan Kabupaten Belitung, Jumat (22/10/2021).
Rapat dibuka oleh Perwakilan dari PPN Tanjungpandan Darya S Pi, membahas mengenai banyaknya keluhan nelayan Belitung, diantaranya kebutuhan akan solar bersubsidi.
Kemudian Kepala Syahbandar PPN Tanjungpandan, Yovan Aspirandi sampaikan atas izin Kalabuh Priyagus, pihaknya akan menampung, mempelajari dan berkoordinasi dengan pihak/instansi terkait, membahas dan mencarikan solusi terbaik dari berbagai keluhan nelayan Belitung.
Dari beragam keluhan yang disampaikan salah satu perwakilan nelayan, Slamet menjelaskan bahwa saat ini solar bersubsidi terasa sulit diperoleh untuk mencukupi kebutuhan operasional kapal nelayan. Sementara itu takarannya juga terlihat jauh berkurang dari jerigen tempat mereka (nelayan-red) mengisi solar bersubsidi.
“Sudah beberapa hari ini kami agak kesulitan mendapat solar subsidi, kadangkala hanya kebagian sedikit dari SPDN disini, akhirnya menunda untuk melaut sembari menunggu tambahan solar beberapa hari kemudian. Dan takaran disetiap jerigennya juga jadi masalah, misalnya kami beli 20 liter per jerigen, paling terisi lebih kuran 18 liter saja, “ungkap salah satu nelayan Tanjungpandan.
Sama halnya yang disampaikan salah satu nelayan lainnya, Suwandi merasakan akan kurangnya takaran disetiap jerigen yang dibeli, ketika Ia membeli solar bersubsidi disalah satu SPDN di kawasan PPN Tanjungpandan.
“Sulitnya memperoleh solar subsidi dan takaran yang kurang pas, menjadi permasalahan yang kami alami selama ini, sama halnya seperti keluhan dari rekan-rekan nelayan lainnya juga. Kami berharap ada solusi terbaik dari pihak terkait untuk membantu kami menyelesaikan permasalahan tersebut,” imbunya.
Menanggapi permasalahan itu Syahbandar PPN Tanjungpandan Yopan bersama pihak/institusi terkait akan membantu nelayan mencarikan solosi terbaik terkait permasalahan itu. Dia sampaikan dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi juga dengan pertamina untuk membahas perihal tersebut.
“Nanti kita akan carikan solusinya dibantu rekan-rekan yang hadir dalam rapat kali ini dan pihak lainnya juga, membahas beragam keluhan nelayan, guna mencarikan solusi terbaik bagi semua pihak, khususnya buat nelayan Belitung,” katanya.
Sementara itu perwakilan dari Dinas Perikanan Belitung, Ade Winarko sampaikan pihaknya akan membantu nelayan untuk memperoleh haknya, diantaranya solar bersubsidi. Bila nelayan butuh rekomendasi dari kami untuk mendapatkam solar bersubsidi, nanti datanya akan kami analisa terlebih dahulu, dan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak/instansi terkait, sehingga kami dapat memberikan rekomendasi untuk nelayan memperoleh solar bersubsidi.
“Kami dari Dinas Perikanan Belitung selalu pantau dan akan memfasilitasi nelayan bila dibutuhkan, seperti halnya bagi nelayan yang belum kebagian solar bersubsidi, silahkan ajukan rekomendasi dilengkapi dengat surat kapalnya, nanti kita akan berkoordinasi ke pihak/instansi terkait, agar hak nelayan akan solar subsidi dapat terpenuhi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua HNSI Belitung H.Muhtar Motong (Aji Tarek) selalu berpesan agar Solar Subsidi Nelayan harus tepat sasaran. Dia sampaikan bahwa permasalahan nelayan itu sangat kompleks, sebab banyak sekali masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan.
Ditambahkannya mengenai solar bersubsidi nelayan, Dia meminta pengurus HNSI yang dikoordinir Wakil Ketua Jasman untuk melakukan investigasi, mengenai pendistribusian dan pemanfaatannya, jangan sampai solar subsidi nelayan itu dimanfaatkan kelompok oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Setiap HNSI membahas rapat internal mengenai solar subsidi nelayan, Kami selalu pantau dan awasi pendistribusian dan pemanfaan solar subsidi, agar tepat sasaran. Jangan sampai hak nelayan dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung untuk mengeruk keuntungan,” ungkapnya.
Lanjutnya Dia sampaikan beragam keluhan nelayan agar dapat direspon dengan baik, seperti permasalahan kuota solar subsidi untuk nelayan melaut, takaran setiap jerigen, dan masalah pengerit serta hal lainnya, itu perlu diperhatikan bijaksana oleh pemangku kepentingan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, khususnya buat nelayan.
“HNSI Belitung berharap kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk segera carikan solusi terbaik, bersama perbaiki keluhan nelayan, baik mengenai masalah kelangkaan solar, takaran, masalah pengerit, surat menyurat kapal dan permasalahan lainnya, agar permasalahan tersebut dapat diminimalisir, sehingga nelayan kita tidak terkendala melakukan aktifitasnya dengan aman dan nyaman.” tutup Aji Tarek. (Tim)