SIJUK: Puncak peringatan HDI (Hari Disabilitas Internasional) 2024, di Kabupaten Belitung berlangsung meriah pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Bertempat di Pendopo Wisata Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, acara ini dihadiri Pelaksana Harian Sekda Belitung Marzuki, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Jonna A Damanik, jajaran pengurus GESIT Rohana, Anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Belitung Ivan Haidari, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Belitung Kasimin, Kepala BAPPEDA Nurman Sunanda, Dinas Pariwasata Belitung, Kepala Dinas KUMPTK Belitung Haji Syamsudin, Dinas PUPR Belitung, perwakilan Belitung Techno Sejahtera Riza Damayanto, dan Ketua Ikatan kekeluargaan penyandang distabilitas Belitung dan Ketua Tim Pelaksana GESIT Mustapa.
Mustapa, Ketua Tim Pelaksana GESIT menambahkan, bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran, pentingnya aksesibilitas dan inklusi bagi penyandang disabilitas.
“Kami berharap kolaborasi berbagai pihak dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan,” katanya.
Penjabat Bupati Belitung yang diwakili Pelaksana Harian Sekda Belitung Marzuki menegaskan komitmennya, untuk memberikan kesempatan yang setara, bagi penyandang disabilitas, dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan bahwa setiap individu, tanpa memandang keterbatasan fisik, atau mental, memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Dalam pembangunan Belitung, kita harus mengedepankan prinsip inklusivitas. Penyandang disabilitas adalah bagian penting, dari masyarakat yang juga memiliki hak untuk berkembang, dan berperan aktif dalam kemajuan daerah,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah, dan instansi terkait untuk berkolaborasi dalam mendukung keberadaan,dan partisipasi penyandang disabilitas.
Ia juga mendorong program-program yang ramah disabilitas, mulai dari pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga penciptaan lapangan kerja.
Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Jonna A Damanik, turut hadir dan menyampaikan pidato kunci. Ia memuji program GESIT KIAT di Belitung, yang membuka akses partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan infrastruktur daerah.
Menurutnya, paradigma bahwa isu disabilitas, menjadi tanggung jawab seluruh dinas, bukan hanya Dinas Sosial, adalah langkah progresif menuju inklusi.
“Kami percaya bahwa dengan memberikan akses, dan kesempatan yang sama kepada semua individu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif,” ujarnya.
Dalam acara ini, berbagai rangkaian kegiatan menarik dipersembahkan. Salah satu sorotan utama, adalah peluncuran situs Ikatan Keluarga Penyandang Distabilitas Belitung, sebuah platform digital yang menyediakan, halaman khusus lowongan kerja, bagi penyandang disabilitas.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan, penampilan keterampilan kerja oleh para penyandang disabilitas, yang telah dilatih dalam berbagai bidang.
Acara ini juga menghadirkan, diskusi panel bertema Tantangan dan Peluang Kerja bagi Disabilitas, dengan narasumber seperti Nurman Sunanda dari BAPPEDA, Riza Damayanto dari Belitung Techno Sejahtera, dan Mustapa dari GESIT Belitung. Diskusi ini membahas bagaimana berbagai pihak, dapat berkolaborasi untuk menciptakan, lingkungan kerja yang inklusif.
Salah satu peserta, Agus Setiawan, menyampaikan rasa senangnya atas pelatihan pertukangan yang ia ikuti.
“Sebagai penyandang disabilitas, saya sangat senang menyambut kegiatan ini dan berharap mendapatkan manfaat dan kesempatan bekerja,” ujar Agus, yang kini telah mempraktekkan keterampilannya dengan membangun toilet akses di Kawasan Wisata Tanjung Kelayang.
Acara Hari Disabilitas InternasionaI 2024 ini menjadi momentum penting, untuk mendorong inklusi dan aksesibilitas, serta membangun sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat demi menciptakan Belitung yang lebih ramah disabilitas.*