TRAWANGNEWS.COM: MANGGAR –– Kepengurusan organisasi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Cabang Belitung Timur hingga kini masih eksis. Roda organisasi tetap berjalan dan para pengurus inti masih aktif. Dengan demikian, isu yang berkembang di kalangan pensiunan ASN yang menyebutkan bahwa PWRI Beltim telah bubar sama sekali tidak benar. Hal ini ditegaskan Ketua Pengda PWRI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ir. Toni Harapan Agung Batubara, SE, MT, seusai menghadiri rapat koordinasi dengan Pengurus Cabang PWRI Beltim di Warkop Rudi Manggar, Beltim, Rabu (18/10).
“ Setelah mendapatkan keterangan rinci dari Pengurus cabang PWRI Beltim, saya memahami duduk persoalannya. PWRI Babel dan PWRI Beltim tidak pernah bubar. Pengurusnya inti masih aktif dan tetap solid, “ ucap Toni yang semasa berdinas sebagai ASN pernah menjabat Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Babel.
Dalam pertemuan dengan jajaran pengurus cabang PWRI Beltim, Toni mengajak para pengurus untuk menguatkan kembali semangat kehadiran Organisasi PWRI, sebagai organisasi tertua yang menaungi para pensiunan pegawai negeri atau pensiunan ASN. Toni dengan tegas menyebut surat keputusan pembentukan kepengurusan cabang PWRI Kabupaten Beltim periode 2019-2024 yang dikeluarkan oleh Pengurus Daerah PWRI Propinsi Kepulauan Babel tanggal 10 September 2019 masih berlaku dan sah secara hukum. Karenanya, dalam waktu dekat Toni akan melaporkan fakta ini kepada Pengurus Pusat PWRI di Jakarta.
Rapat koordinasi Ketua PWRI Babel dengan PWRI Beltim ini dihadiri Ketua Pengcab PWRI Beltim Talafudin Marjaie, S.IP., Wakil Sekretaris PWRI Beltim Gurdamas, S.Pd, Bendahara PWRI Beltim Hj.Rosniar dan Tokoh Pendidikan Beltim sebagai anggota PWRI, Syamsul Hairun, S.Pd. Pengcab PWRI Beltim bertekad untuk segera mengambil langkah-langkah penataan organisasi agar kehadiran organisasi ini dirasakan manfaatnya oleh para pensiunan maupun masyarakat Belitung Timur.
Berusia 61 Tahun
Sejarah keberadaan PWRI telah merentang panjang. PWRI sebagai organisasi pensiunan Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara, BUMN dan BUMD ini berdiri tanggal 24 Juli 1962. Saat ini PWRI berusia 61 tahun. Organisasi ini merupakan gabungan dari organisasi-organisasi pensiunan yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sebelum bernama PWRI, organisasi ini bernama PPRI atau Persatuan Pensiunan Republik Indonesia. Sejak tahun 1963, nama Persatuan Pensiunan RI diubah menjadi Persatuan Wredatama RI (PWRI). Wredatama berarti orang tua yang utama.
Dalam kurun waktu enam dasa warsa sampai dengan tatrun 2021, PWRI telah melakukan kongres sebanyak 11 kali, kemudian mulai tahun 1975 dirubah dengan istilah menjadi Musyawarah Nasional sebanyak 14 kali. Pada tingkat Pengurus Besar PWRI telah melewati tujuh pucuk pimpinan. Ketua Umum PWRI pertama merupakan tokoh Angkatan 1945 yaitu KPH Sutardjo Kartohadikoesoemo. Kemudian secara berkesinambungan berikutnya : Besar Martokoesoemo, StI, Sudiro., Warsito Puspoyo, SH., Drs. H. Ruchadi, SH, M.Si., Prof. Dr. Haryono Suyono, MA. PhD kemudian pada munas ke XIV tahun 2021 Drs. H. Marzuki Usman dan pada bulan Juli 2022 estafet dilanjutkan oleh Prapto Hadi, SH, MM,M.Sc *