Suasana menjelang berbuka puasa di aula masjid Al-Mukarromah Selumar itu terasa lebih syahdu dibanding hari-hari sebelumnya. Para jamaah duduk rapi, menyimak dengan penuh perhatian tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Erwin Fauzi, S.IP.,,saat Safari Ramadhan Ke-2 PDM (Pimpinan Daerah Muhamadiyah) Belitung di Masjid Al-Mukarromah Desa Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Dalam suara yang tenang namun penuh makna, beliau mengingatkan bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah—dan tidak ada jaminan bahwa kita akan bertemu dengan Ramadhan berikutnya.
“Saudara-saudaraku, bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita,” ujar Ustadz Erwin.
Pernyataan itu menggema di ruangan, membuat beberapa jamaah tampak tersentak.
Dalam ceramahnya, beliau mengutip Surah Ibrahim ayat 44, di mana Allah menggambarkan penyesalan orang-orang zalim yang meminta kesempatan kedua setelah azab menimpa mereka. Namun, saat itu, segalanya sudah terlambat.
*”Dan berikanlah peringatan (Muhammad) kepada manusia pada hari (ketika) azab datang kepada mereka, maka orang yang zalim berkata, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.’ (Kepada mereka dikatakan), ‘Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?’”*

Bagi Ustadz Erwin, ayat tersebut adalah peringatan bagi setiap Muslim untuk tidak menunda-nunda amal kebaikan. Beliau mengajak jamaah agar memanfaatkan setiap detik Ramadhan dengan penuh kesungguhan—melaksanakan ibadah dengan khusyuk, memperbanyak doa, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Keajaiban Berbagi: Zakat, Infak, dan Sedekah
Selain menyoroti pentingnya memaksimalkan ibadah di bulan suci, Ustadz Erwin juga menekankan keutamaan zakat, infak, dan sedekah.
“Zakat itu untuk menyucikan harta kita. Sedangkan infak dan sedekah justru akan menambah keberkahan. Jangan ragu untuk berbagi di jalan Allah, karena Allah menjanjikan balasan berlipat ganda, bahkan hingga 700 kali lipat,” katanya.
Sebagai penutup, Ustadz Erwin membagikan kisah inspiratif tentang Ali bin Abi Thalib, yang pernah bersedekah dengan dua dirham dan satu buah delima. Meski tampak sederhana, keberkahan dari sedekah itu kembali kepadanya dalam bentuk rezeki yang jauh lebih besar.*