TANJUNGPANDAN: TRAWANGNEWS.COM: 7 Maret 2024 – Suasana kehangatan dan kebersamaan memenuhi kawasan lahan padi di Rt 8, rw 3, dusun Buluh Tumbang, Desa Buluh Tumbang, Kecamatan Tanjungandan, Kabupaten Belitung. Puluhan warga masyarakat berkumpul untuk merayakan hasil panen padi yang telah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu.
Lewat acara selamatan beras baru ini, dilakukan doa bersama oleh pemuka agama/adat setempat, yang dihadiri oleh Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Shofwan AR. Sekretaris Ismail Mihad, Bendahara Wawan Irwanda, Kades Air Raya Rustam Ludin, Perangkat Desa Buluh Tumbang, ketua Lembaga Adat Desa Perawas Adriadi, Ketua Lembaga Adat Melayu Desa Air Raya Andi, Ketua Lembaga Adat Desa Buluh Tumbang, Para dukun kampong Perawas, Buluh Tumbang dan Warga Masyarakat.
Hadir pula dalam acara ini tokoh-tokoh masyarakat dan para dukun kampong, menambah warna kebersamaan dalam perayaan tersebut.
Acara selamatan ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi momen untuk bersantap bersama nasi baru Belitung dan hidangan khas daerah, laok pauk. Sambil menikmati santapan, tawa dan canda pun menyertai keseruan acara.
Tuan rumah, Zainudin, menyatakan bahwa acara selamatan ini merupakan realisasi dari niatnya saat panen beberapa bulan yang lalu.
Sebagai seorang petani yang telah bertani selama puluhan tahun, Zainudin berkomitmen untuk melestarikan bibit padi dan budaya lokal.
Menurut Zainudin, kegiatan menanam padi bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan keberagaman varietas padi yang ada. Dua jenis padi, yakni padi ketan dan Mattingkih, merupakan peninggalan yang ingin dijaga agar tidak punah.
Di tengah perayaan, Kadus Buluh Tumbang Sudian dan para tokoh masyarakat juga mengingatkan pentingnya ketahanan pangan.
Meskipun masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian, dukungan atas panen dari petani seperti Zainudin tetap diapresiasi sebagai langkah awal menuju ketahanan pangan yang lebih baik.
Ketua RT 8, Wanzamiadi, juga menambahkan bahwa potensi lahan pertanian di wilayah tersebut masih besar, dan dengan kolaborasi antara petani dan masyarakat, diharapkan bisa meningkatkan produksi padi serta kesejahteraan bersama.
Tradisi selamatan panen padi tidak hanya menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur atas hasil panen, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari semangat untuk melestarikan budaya lokal dan membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.*