BLK Gandeng FCC Untuk Pelatihan Memasak Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

TANJUNGPANDAN: Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) gandeng Forum Crisis Center (FCC) Belitung untuk kegiatan pelatihan memasak bagi warga terdampak pandemi Covid-19 selama 10 hari.
Dari hasil masakan itu akan dibagi bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Demikian disampaikan Kepala BLK Belitung Rahmad Faisal seusai pertemuan dengan FCC di Posko FCC Jalan Melati Tanjungpandan Belitung, pada Senin (11/05/2020).

Kepala BLK Belitung Rahmad Faisal sebut ajak FCC dalam kegiatan ini karena di FCC tergabung dari berbagai Komunitas Komunitas yang ada di Kabupaten Belitung.

“Kita memilih FCC ini, dapatkan informasi dari Bapak Wakil Bupati pak Isyak Meirobie kemarin. Beliau juga sarankan FCC ini wadah atau forum dimana banyak Komunitas Komunitas yang tergabung di sini. Jadi kerjasama dengan BLK Belitung itu mungkin bukan hanya sampai di sini tetapi akan berkelanjutan untuk program program BLK yang ada di tahun tahun berikutnya,” katanya.

IMG 20200511 WA0026

Nantinya juga memilih FCC, kata Faisal, karena memiliki berbagai macam bentuk komunitasnya ada yang untuk masyarakat sosial kemudian ada juga untuk pengolahan hasil dari bahan asal dari Belitung sendiri yang akan coba dikembangkan di Belitung ini sendiri.

“FCC sudah punyai data dan pemetaan untuk pelatihan memasak serta penyebaran pembagian hasil dari pelatihan ini. Dimana lokasi atau tempat masyarakat yang sangat membutuhkan untuk mendapatkan konsumsi setiap harinya. Kita cuman mensupport dan awasi sehingga hasil dari pelatihan ini dan hasil dari penyebaran makanan yang kita berikan ini tepat sasaran,” ujarnya.

Adapun target dari Pelatihan ini, kata Faisal adalah untuk tingkatkan taraf hidup warga terdampak pandemi C0vid-19.
Sementara itu, pelatihan kegiatan masak ini dengan persyaratan peserta itu minimal 18 tahun, masyarakat umum ataupun mereka korban PHK ataupun korban yang dirumahkan.

“Nantinya, peserta pelatihan ini nanti akan mendapatkan ilmu dan pelatihan selama 10 hari kemudian hasil pelatihan ini akan diserahkan kepada masyarakat yang menjadi korban Covid-19 ini,” pungkasnya.
Melalui pelatihan ini, ungkap Faisal, masyarakat terbantu dan menjadikan kegiatan ini untuk kedepannya jadi pelajaran untuk buka peluang dalam menghadapi pemulihan perekonomian masyarakat.

“Setelah pelaksanaan pelatihan ini, yang pertama masyarakat itu dapat terbantu dengan program program pelatihan pelatihan tangap Covid ini, terus yang kedua juga kita akan memikirkan setelah pelaksanaan setelah Covid ini berakhir kita harus memikirkan bagaimana memberdayakan masyarakat, memulihkan ekonomi masyarakat kedepannya, kira kira apa program yang bisa dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat yang sudah ter PHK ataupun dirumahkan mereka bisa memiliki income untuk menghasilkan atau menjadikan UMKM di masing-masing rumahnya sendiri,” kata Rahmad Faisal.*