TANJUNGPANDAN: Upaya pejuang dari Belitung, melakukan penyerangan ke markas-markas NICA (Pasukan Militer Belanda) tak pernah berhenti demi untuk mempertahankan kemerdekaan RI khususnya di pulau Belitung. Penyerangan itu dilakukan para pimpinan pejuangan hingga kalangan para pemuda yang peduli dengan kemerdekaan.
Buku Sejarah Perjuangan Rakyat Belitung tahun 1924 hingga 1950 mengungkapkan peristiwa demi peristiwa terungkap upaya para pimpinan pejuang untuk melakukan penyerbuan secara serempak terhadap markas NICA di Pulau Belitung. Pada tanggal 25 Nopember 1945 telah terjadi penyerangan markas NICA di Hotel Pantai oleh pasukan pejuang dari Sijuk.
Bersamaan tanggal 25 Nopember 1945, di Tanjungpandan telah terjadi peristiwa untuk melakukan aksi mempertahankan kemerdekaan. Di Air Saga, misalnya telah terjadi penculikan terhadap seorang Belanda, Sersan Vost oleh para pemuda setempat diantaranya Ali Pentis, Salim Sulaiman, Wan Salim, Saleh Adjis dan Hasan Dulah.Usaha untuk pembunuhan terhadap seorang Belanda bisa dicegat dan akhirnya dibebaskan setelah pimpinan Republik ketika itu turun tangan.
Begitu pun Di Air Raya di Kecamatan Tanjungpandan. Para kelompok pemuda setempat dibawah pimpinan Sipil Syarief mencegat sebuah kendaraan Belanda. Setelah diperiksa tidak ada yang membahayakan, kendaraan itu diizinkan untuk meneruskan perjalanan. *trawangnews.com