SIJUK: Lembaga Adat Melayu Belitung (LAMBEL) kunjungi kawasan Resort bernuansa rumat adat melayu tempoe doeloe, milik Ny Linda yang beralamat di Dusun Tanjung Kelayang Desa Keciput Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung pada hari ini Sabtu, 13 Maret 2021.
Ketua LAMBEL Drs Abdul Hadi Adjin tak sendiri. Ia didampingi pengurus LAMBEL diantaranya Achmad Hamzah, Ismail Mihad, Karseno dan personil LAMBEL Arif, Ketua LAM Kecamatan Sijuk Usman, Tokoh Masyarakat Abdulah Ma’ruf, Tim Pokja Advokasi Hukum LAMBEL Teguh Trinanda SH.
Saat berada di kawasan rumah adat melayu tempoe doeloe ini, LAMBEL dijamu dari sang pemilik, Linda bersama Suaminya Mr Jepri sembari berdiskusi dan bertukar pikiran menyangkut adat, budaya, kearifan lokal dan lingkungan dalam upaya pengembangan wisata Belitung.
Ketua LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin sampaikan terima kasih kepada Ny. Linda yang diberikan kesempatan mengunjungi kawasan resort wisata bisnis, namanya The Rock And Wreck Dive Resort, yang beralamat di Dusun Tanjung Kelayang Desa Keciput Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Hadi ungkap bahwa LAMBEL sangat mendukung kreatifnya masih mengangkat adat dan budaya belitung menggunakan Resort dengan penginapan berjumlah belasan unit dengan bentuk bernuansa rumah adat melayu tempoe doeloe.
“Ini sangat kita kagumi dan kepedulian Ny. Linda, disamping usahanya namun tak melupakan dan mengangkat budaya serta adat belitung lewat pengembangan pariwisata. Ini juga bentuk edukasi dari LAMBEL dalam memberdayakan adat, budaya bersinergikan pariwisata,” katanya.
Lagi pula kata Hadi, di dalam resort itu ada nuansa Kebelitongan yang ditampilkan mulai kursinya, lemari hingga ranjang kelambu besi yang unik dengan bercirikan khas Belitong.
“Hanya saja, perlu ditambah dengan payung lilin sebagai bagian dari rumah adat melayu,” katanya.
Disamping itu, kata Hadi, LAMBEl juga akan mendukung Linda dalam upaya membangun bisnis wisata yang bernuansa kebelitongan termasuk bagi warga Belitung yang lainnya.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah dapat mendukung dunia pariwisata untuk bersinergi dengan bisnis wisata Belitung agar wisatawan datang ke Belitung.
“Setidaknya, Belitung bisa maju lewat wisata namun adat dan budaya tetap berbarengan atau dipadukan dengan pariwisata seperti dilakukan bisnis wisata dari Ny Linda,” katanya.
Sementara itu, sang pemilik Ny. Linda akui memang sangat peduli dan sengaja berinisiatif membuat resort seperti rumah-rumah lamak Tempo Doeloe.
“Memang kita ingin berbarengan menunjukan ciri khas belitung yang dipadukan dengan wisata dalam mengembangkan bisnisnya,” katanya.*