DPC HNSI Belitung Imbau Nelayan Waspadai Cuaca Ekstrem di Musim Barat

Jika menemui cuaca buruk di laut, kami harap nelayan segera melaporkan posisi keberadaan kapal dan mencari tempat berlindung yang aman," katanya.

TANJUNGPANDAN – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengingatkan para nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama melaut.

“Kami mengimbau rekan-rekan nelayan agar berhati-hati terhadap potensi cuaca buruk ketika turun melaut,” ujar Wakil Ketua DPC HNSI Belitung, Jasman, di Tanjungpandan, Rabu (13/12).

Jasman menjelaskan, saat ini wilayah perairan Belitung sedang memasuki fase musim barat yang sering memicu angin kencang dan gelombang tinggi. Berdasarkan data maritim BMKG, tinggi gelombang di beberapa wilayah, seperti Selat Gelasa, perairan Utara Belitung, Selat Karimata, hingga Laut Jawa bagian barat, diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,50 meter.

“Tinggi gelombang ini tergolong kategori sedang, namun tetap berbahaya jika tidak diantisipasi dengan baik. Kami mengimbau agar nelayan tidak memaksakan diri melaut demi keselamatan,” tambahnya.

Selain itu, imbauan ini diperkuat dengan adanya surat edaran dari KSOP Kelas IV Tanjungpandan terkait kewaspadaan cuaca ekstrem. Jasman meminta nelayan yang tetap harus melaut agar melengkapi diri dengan alat komunikasi dan keselamatan yang berfungsi baik.

“Jika menemui cuaca buruk di laut, kami harap nelayan segera melaporkan posisi keberadaan kapal dan mencari tempat berlindung yang aman,” katanya.

Namun, DPC HNSI Belitung tetap mengutamakan agar nelayan menunda melaut hingga kondisi cuaca benar-benar membaik. “Keselamatan nelayan adalah prioritas. Jangan ambil risiko jika cuaca tidak mendukung,” tutupnya.*