Kelakar Geopark Belitong Bersama Senator Babel Ir. H. Darmansyah Husein

saya harap Belitong kini terus bersiap menghadapi sidang di Paris dengan optimisme tinggi. Paparan yang akan disampaikan di Paris menjadi momentum penting untuk menunjukkan bagaimana Geopark Belitong dapat berkontribusi tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia

TANJUNGPANDAN: Sejak April 2021, Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke 211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual, dari Paris, Perancis, Belitong kini kembali menjadi sorotan internasional. Pada Februari 2025 mendatang, Indonesia akan diundang untuk mempresentasikan perkembangan dan keberlanjutan Geopark Belitong dalam sidang penilaian di Paris, Prancis.

Belitong menjadi salah satu Geopark UNESCO dari Indonesia, bersama dengan Batur. Status ini membawa peluang besar untuk meningkatkan pariwisata, pelestarian alam flora dan Fauna, budaya serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Namun, status ini juga datang dengan tanggung jawab besar, seperti memenuhi standar yang telah ditetapkan UNESCO.

Tentu saja, dalam perjalanannya, saat dalam sidang di Vietnam, Unesco Global Geopark, pada September 2024 telah memberikan rekomendasi atau catatan yang mesti harus ditindaklanjuti. Lantas seperti apa rekomendasinya dan bagaimana solusinya?

IMG 20250109 174410
Senator Bangka Belitung, Ir. Darmansyah Husein, yang juga Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPD RI,

Dalam wawancara eksklusif  Trawangnews.com, dengan Senator Bangka Belitung, yang merupakan anggota DPD RI  Ir. Darmansyah Husein, sekaligus  Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPD RI, memberikan pandangannya tentang peluang dan tantangan Geopark Belitong.

Untuk itu, trawangnews.com, juga menanyakan lebih jauh dalam bentuk dialog dan tanya jawab, dengan senator terkait Geopark Belitong. Berikut ini dialog dan tanya jawabnya.

Tanya: Sejauh mana Bapak memandang perkembangan Geopark Belitong?

Jawab: Setahu saya, saat ini sudah terbentuk tim percepatan Geopark untuk mendukung pengembangan kelanjutan Geopark Belitong. Namun, saya tidak bisa terlalu jauh berkomentar karena tugas itu memang dipegang penuh oleh tim percepatan tersebut yang dibentuk Pejabat Gubernur Babel. Meski begitu, saya sempat berdialog dengan pengelola Geopark Belitong terkait progres laporan mereka.

Tanya: Kabarnya UNESCO memberikan rekomendasi catatan terkait Geopark Belitong, saat sidang Geopark di Vietnam pada September 2024. Apakah itu benar?

Jawab: Benar, UNESCO melalui asesornya mereka pada September 2024 memberikan sejumlah rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. Ini lebih berupa peringatan atau catatan yang harus diperhatikan. Dari informasi yang saya dapat, hasil sidang Unesco di Vietnam ini menjadi pedoman untuk pembenahan Geopark Belitong. Semua tindak lanjut akan dipresentasikan pada sidang berikutnya di Paris nanti.

Tanya: Apa saja rekomendasi dari UNESCO yang menjadi perhatian khusus?

Jawab: Memang yang paling tepat menjawab ini adalah tim Geopark atau tim percepatan. Namun, berdasarkan gambaran yang saya terima, ada beberapa poin penting seperti soal Sertifikasi Batu Satam, pengaturan Kunjungan Pulau Kecil, Pelepasan Tukik Penyu harus sesuai aturan konservasi, permasahan sampah serta kawasan yang menjadi penetapan geosite perlu menyediakan narasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (bahasa internasional) yang tidak terlalu panjang namun bisa dipahami.

Tanya: Apa solusi untuk menangani semua rekomendasi tersebut?

Jawab: Solusinya tentu melibatkan semua pihak yang terkait. Ini bukan soal menyalahkan siapa pun, melainkan mencari jalan terbaik agar semua rekomendasi UNESCO bisa terpenuhi. Kebersamaan adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini.

Tanya: Bagaimana arahan Bapak dalam persiapan untuk presentasi di Paris nanti?

Jawab: Tentu saja, Persiapan harus matang. Dari pengalaman sidang di Vietnam, tim perlu belajar dari kendala sebelumnya, termasuk soal teknis lapangan hingga pelaporan. Pada sidang di Vietnam pada september 2024, mungkin saja dalam penilaian ada hal-hal informasi atau keterangan tambahan yang belum tersampaikan dengan baik, berupa klarifikasi kepada Unesco Geopark melalui accesornya. Ini tentu menjadi pelajaran penting untuk memastikan presentasi di Paris lebih lancar.

Picsart 25 01 09 17 51 46 159
Sebuah laporan terkait hasil sidang Unesco Geopark di Vietnam pada September 2024, dalam laporan websibe Unesco.org

Tanya:Bagaimana dukungan dari Bapak sebagai Senator Babel?

Jawab: Sebagai senator, saya memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung ini. Apalagi sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen, saya punya pengalaman dalam hubungan antarnegara dan daerah.

Tanya: Jika diminta berperan lebih, apakah Bapak siap?

Jawab: Saya tentu siap, baik diminta maupun tidak. Ini adalah tanggung jawab moral saya untuk daerah. Namun, saya juga tidak ingin terlalu “cawe-cawe.” Semua harus tetap dalam tupoksi tim percepatan. Paling tidak kita hanya berikan masukkan.

Harapan saya, kerja sama yang solid akan menjadi kunci keberhasilan Geopark Belitong di tingkat dunia.
Yang pasti, Geopark Belitong memiliki potensi luar biasa, baik dari segi keindahan alam maupun nilai sejarah dan budaya. Namun, kita harus bekerja keras untuk memastikan keberlanjutan ini. Paparan di Paris nanti bukan hanya evaluasi, tetapi juga peluang untuk menunjukkan komitmen kita pada dunia.

Tanya: dukungan seperti apa lagi?

Jawab: Tentu, menurut saya, pentingnya keterlibatan masyarakat lokal. Menurutnya, pengelolaan Geopark harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga komunitas lokal, agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas.
Selain itu, saya harap dukungan dari pemerintah pusat dapat terus diberikan, termasuk dalam hal pendanaan dan pengembangan infrastruktur.

Kita berharap Belitong tidak hanya dikenal sebagai Geopark, tetapi juga sebagai contoh sukses bagaimana geopark dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan.

Karena itu sebagai penutup saya harap Belitong kini terus bersiap menghadapi sidang di Paris dengan optimisme tinggi. Paparan yang akan disampaikan di Paris menjadi momentum penting untuk menunjukkan bagaimana Geopark Belitong dapat berkontribusi tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia.*