TANJUNGPANDAN – Suasana penuh haru menyelimuti Lapas Kelas IIB Tanjungpandan pada Sabtu (21/12), saat sejumlah warga binaan tak kuasa menahan tangis dalam prosesi basuh kaki orang tua mereka.
Kegiatan yang diadakan untuk memperingati Hari Ibu ke-96 ini menjadi momen mendalam bagi warga binaan dan keluarga mereka.
Lapas Kelas IIB Tanjungpandan membuka layanan kunjungan keluarga khusus yang dimanfaatkan para keluarga untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Turut hadir dalam acara ini tiga anggota DPRD Kabupaten Belitung, yakni Ketua DPRD Vina Cristyn Ferani, bersama Ferliza dan Yolla Junita.
Acara diawali dengan pembacaan puisi berjudul Air Mata Rindu Pada Ibu yang dibuat dan dibacakan oleh perwakilan warga binaan perempuan. Tangis haru pecah ketika para narapidana anak dengan penuh kasih membasuh kaki orang tua mereka, sambil memeluk dan menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
Selain prosesi tersebut, Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan, didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Lapas Tanjungpandan, menyerahkan paket bantuan sosial dan hasil program ketahanan pangan kepada keluarga warga binaan. Ketua DPRD Kabupaten Belitung bersama anggota lainnya juga memberikan bingkisan kepada warga binaan perempuan.
Pesan Haru Kalapas dan Ketua DPRD
Dalam sambutannya, Kalapas Gowim menegaskan bahwa prosesi basuh kaki ini bertujuan untuk mengembalikan nilai-nilai peran orang tua, sekaligus memperkuat mental warga binaan selama menjalani masa pidana. Gowim menekankan pentingnya kehadiran keluarga, terutama ibu, sebagai sumber semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Manfaatkan kehadiran orang tua, lebih khusus ibu, selagi ada. Itulah keramat yang harus kita rawat untuk mendapatkan berkah dalam kehidupan,” ujar Gowim.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Belitung, Vina Cristyn Ferani, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia mengaku ini adalah pengalaman pertamanya mengunjungi Lapas Kelas IIB Tanjungpandan. Dalam momen tersebut, Vina mengenang kehangatan pelukan sang ibu yang telah tiada sejak ia berusia 16 tahun.
“Luar biasa, momen hari ini mengingatkan saya akan hangatnya pelukan seorang ibu, dan akan selalu teringat untuk terus berbuat baik kepada siapapun,” ungkap Vina dengan suara bergetar.
Kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya peran ibu dalam kehidupan, sekaligus membawa harapan baru bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan membangun hubungan yang lebih baik dengan keluarga.*