Konflik Tambak Udang di Desa Pulau Seliu: Penolakan Vs Dukungan Masyarakat

ditengah bergulirnya aksi penolakan terhadap rencana pembangunan tambak udang di Desa Pulau Seliu tersebut, kelompok masyarakat yang mendukung pembangunan tambak udang oleh PT KPN juga angkat bicara. Sikap pro terhadap pembangunan tambak udang ini disampaikan Rahman, Ketua Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu.

MEMBALONG: Konflik menegangkan memuncak di Desa Pulau Seliu, Bangka Belitung, ketika sekelompok masyarakat menolak rencana pembangunan tambak udang yang digerakkan oleh PT Kekal Putra Nusantara (KPN).

Permintaan tegas untuk menghentikan aktivitas alat berat yang diduga terlibat dalam pembukaan lahan menjadi pemicu ketegangan.

Budi Setiawan, seorang aktivis lingkungan, menyuarakan keprihatinannya terhadap langkah awal perusahaan yang diduga melanggar aturan. “Sebaiknya pihak perusahaan menghentikan aktivitas pembukaan lahan ini, sampai adanya kepastian hukum,” ungkap Budi dalam WA group Komunitas Perenggu Seliu, Kamis (07/03/2024) pagi.

Menyikapi hal tersebut, perwakilan PT Kekal Putra Nusantara (KPN) Ardiyan mengungkapkan, beroperasinya sejumlah alat berat di lahan tersebut bukan untuk pembangunan tambak udang, melainkan hanya sebatas pembukaan atau membersihkan lahan milik perusahaan.

“Jadi, alat ini beroperasi hanya untuk membersihkan lahan milik perusahaan, bukan untuk membuka tambak. Karena untuk membuka tambak ini, perusahaan juga masih menunggu izin yang masih dalam proses. Selain itu juga material untuk tambaknya pun belum dipesan”, sebut Ardiyan saat ditemui di Tanjungpandan

IMG 20240308 101422
kelompok masyarakat yang mendukung pembangunan tambak udang oleh PT KPN

Sementara itu,,sampai berita ini diturunkan Kades Pulau Seliu Edyar belum dikonfirmasi terkait dengan dugaan rencana pembukaan lahan tambak udang di pulau Seliu.

Sedangkan ditengah bergulirnya aksi penolakan terhadap rencana pembangunan tambak udang di Desa Pulau Seliu tersebut, kelompok masyarakat yang mendukung pembangunan tambak udang oleh PT KPN juga angkat bicara. Sikap pro terhadap pembangunan tambak udang ini disampaikan Rahman, Ketua Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu.

Menurut Rahman, sebanyak 265 Kepala Keluarga atau 76 persen dari total 345 Kepala Keluarga selaku penduduk yang berdomisili di Desa Pulau Seliu telah mendukung rencana pembangunan tambak udang, dan sudah menandatangani surat pernyataan setuju, serta menerima keberadaan PT KPN sebagai pelaku usaha tambak udang Vaname di Desa Pulau Seliu.

“Kami salah satu Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu dengan beberapa tokoh masyarakat juga ikut mendorong percepatan pembangunan tambak udang Vaname di Desa Pulau Seliu”, tegas Rahman melaui release yang diterima

Rahman menilai, pembangunan tambak udang oleh PT KPN tersebut merupakan salah satu upaya dalam membuka lapangan pekerjaan bagi warga Desa Pulau Seliu yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Lebih lanjut Rahman menyebutkan, saat ini dinas terkait sedang melakukan survei ke lokasi rencana pembangunan tambak udang, untuk memastikan bahwa lokasi tersebut masuk dalam rencana pengembangan industri perikanan dan budidaya dalam tata ruang Kabupaten Belitung.

“Berdasarkan hasil kesepakatan yang dibuat Kelompok Nelayan bersama PT KPN, kami memandang baik dengan masuknya investasi di sektor perikanan ini, InShaaAllah akan dapat mensejahterakan masyarakat Desa Pulau Seliu, dan akan lebih menggairahkan ekonomi masyarakat di Desa Pulau Seliu”, tandas Rahman.

IMG 20240308 100848
Rahman, Ketua Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu.

Ditambahkan Rahman, dalam upaya pemberdayaan masyarakat tersebut, pihak perusahaan sebagai pelaku usaha juga akan memberikan bibit ikan bandeng untuk ditebar ke dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau tempat pembuangan yang terdiri dari 4 kolam penyaringan.

Selanjutnya, ikan bandeng tersebut akan dikelola koperasi nelayan Desa Pulau Seliu sebagai CSR (corporate social responsibility) dari pihak perusahaan. Hasil panen ikan bandeng tersebut nantinya akan dibagikan kepada seluruh masyarakat Desa Pulau Seliu secara merata dengan hitungan per kepala keluarga.

“Selain budidaya udang Vaname, pelaku usaha juga akan membangun keramba jaring apung dengan komoditi ikan kerapu dan beberapa jenis ikan lainnya yang berstandar ekspor, yang memang ini nantinya juga akan dikelola oleh kelompok nelayan Desa Pulau Seliu dengan pola bagi hasil bersama nelayan Desa Pulau Seliu”, pungkas Rahman.