Dalam riuh rendahnya kehidupan sehari-hari, tersembunyi di balik dinding-dinding yang rapuh, terhampar kisah kebaikan yang menggugah hati dari seorang pemimpin besar dalam sejarah Islam, Amirul Mukminin Umar ibn Khattab Ra. Dari sudut pandangnya, kemimpinan bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi lebih pada pengabdian dan kepedulian terhadap warganya.
Ketika senja mulai merayap dan cahaya matahari redup, Umar ibn Khattab Ra, dengan langkah tegap dan hati penuh kasih, berkeliling kota. Tujuannya sederhana namun mulia: mencari dan memperhatikan warganya yang kurang mampu.
Dan dalam perjalanannya, beliau menemukan sebuah gubuk kecil yang terlupakan, tempat tinggal seorang janda dan anaknya yang tak berdaya.
Tak disangka, di balik pintu yang renggang, terkuak pemandangan yang menyayat hati. Si janda, dengan mata yang lelah namun penuh cinta, memasak batu sebagai satu-satunya sumber makanan untuk anaknya. Betapa hancurnya hati Umar saat menyaksikan keadaan ini. Namun, lebih menyakitkan lagi, adalah ucapan sinis si janda yang meragukan kepedulian pemimpin mereka.
Namun, Umar ibn Khattab Ra tidak tinggal diam. Dengan tangan yang kuat namun penuh belas kasihan, beliau membawa bantuan dari lumbung pangan dan mengantarkannya ke rumah si janda.
Lebih dari sekadar memberikan makanan, beliau juga turut serta memasak, menyingsingkan lengan baju dalam keterlibatan langsung untuk membantu.
Dari kisah ini, terpancar sebuah pelajaran berharga.
Bahwa keadilan dan kemurahan hati adalah pilar utama dalam kepemimpinan Islam. Umar ibn Khattab Ra mengajarkan bahwa pemimpin yang adil adalah mereka yang tidak hanya duduk di atas takhta kekuasaan, tetapi juga turun tangan dalam membantu mereka yang lemah dan terpinggirkan.
Maka, mari kita renungkan bersama, bahwa setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun, merupakan cerminan dari kepemimpinan yang membawa berkah dan rahmat bagi umat.
Dan seperti yang diajarkan oleh Umar ibn Khattab Ra, dosa ketidakadilan adalah beban yang berat, sementara keadilan adalah jalan menuju perlindungan dari Sang Pencipta.
Mari kita terus melangkah dengan teladan Umar ibn Khattab Ra sebagai cahaya dalam kegelapan, memancarkan kasih sayang dan keadilan kepada semua yang membutuhkan.*Diambil berbagai sumber