Rapat Koordinasi LAM Kecamatan Tanjungpandan: Bahas program dan rencana kerja LAM Kecamatan Hadapi Tantangan tahun 2024

setiap LAM Desa/Kelurahan dapat berkoordinasi erat dengan Kades/Lurah dalam merumuskan program kegiatan yang mendukung dan merawat nilai-nilai adat dan kebudayaan.

TANJUNGPANDAN: TRAWANGNEWS.COM: 01 Desember 2023, Sejumlah tokoh dan pemangku adat berkumpul dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Tanjungpandan.

Acara ini berlangsung di Rumah Adat Desa Aik Pelempang Jaya, Jl. Selembat Lama, Desa Aik Pelempang Jaya, Tanjungpandan, pada Jum’at kemarin.

Dalam kehadiran yang memenuhi Rumah Adat, jajaran LAM Belitung serta pengurus LAM Kecamatan Tanjungpandan turut meramaikan pertemuan strategis ini.

Ketua LAM Kecamatan Tanjungpandan, Alpian, menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini menjadi wadah untuk membahas program dan rencana kerja LAM Kecamatan dalam menghadapi tantangan tahun 2024.

IMG 20231201 190258
Kegiatan rakor LAM Tanjungpandan yang dihadiri LAM Belitung

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kesinambungan budaya dan adat Melayu di tengah dinamika modernisasi. Kami membahas berbagai program yang akan dijalankan dan mencari solusi terbaik untuk memajukan keberlangsungan adat, budaya, dan kearifan lokal,” ujar Alpian.

Ketua LAM Belitung, Achmad Hamzah, memberikan harapannya agar setiap LAM Desa/Kelurahan dapat berkoordinasi erat dengan Kades/Lurah dalam merumuskan program kegiatan yang mendukung dan merawat nilai-nilai adat dan kebudayaan.
“Dalam menghadapi tahun politik 2024, kami mengajak masyarakat adat untuk berperan aktif dalam menjaga kondisi keamanan dan memelihara persatuan di wilayah masing-masing. Semoga pemilu dapat berlangsung dengan penuh kedamaian,” tambah Achmad dengan penuh semangat.

Rakor ini menjadi momentum penting bagi LAM Tanjungpandan untuk menyatukan visi dan menjalin sinergi dalam menjaga warisan budaya Melayu. Semangat untuk memasuki tahun 2024 pun terasa kental, dengan harapan agar tradisi dan kearifan lokal tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Tanjungpandan.*