Tiga Terkena Tembakan Pasukan Belanda Kontak Senjata Di Air Seru

SIJUK: Tidak hanya terjadi peristiwa di Paal Satu dan Aik Merbau, kontak senjata pasukan pejuang dan pasukan militer Belanda pun terjadi di Air Seru pada tanggal 25 Nopember 1945.
Buku perjuangan sejarah rakyat Belitung tahjn 1920 hingga 1950 mengungkapkan bahwa pasukan militer Belanda terus ingin menguasai pilau Belitung dengan melakukan operasi sampai ke Air Seru, Kecamatan Sijuk.

Seperti diketahui, pasukan militer Belanda dalam meneruskan operasinya ke Air Seru setelah melakukan pertempuran di Paal Satu dan Air Merbau.

Di Air Seru, Pasukan militer Belanda turun dari kendaraan dan menyebar ke jalan sambil bergerak maju untuk mencari para pejuang. Para pejuang menyelinap ke kiri dan ke kanan jalan dan menuju jembatan langsung menyonsong dan melakukan perlawanan dengan pasukan militer Belanda.
Tiga orang dari pasukan pejuang yang bersenjatakan parang dan keris, gugur terkena tembakan di Air Seru. Mereka diantaranya, Ahim, Gaparman dan Hayati Mahim.

Oleh pasukan Belanda, tiga jenazah kusuma bangsa itu, termasuk dua orang yang tewas peristiwa Paal Satu (Mahidin Tedong dan Dani) dipertontonkan di pusat tengah pusat pasar kota Tanjungpandan. Tujuan dari pasukan Belanda adalah untuk menakuti rakyat supaya tidak melakukan perlawanan terhadap Belanda . Mereka kemudian dimakamkan tanggal 26 Nopember 1945. Ahim dan Gaparman dimakamkan di Sijuk. Sedangkan Mahidin, Tedong, Hayati Mahim dan Dani dimakamkan di Tanjungpandan. Namun kelima Jenazah pun akhirnya oleh pemerintah RI dimakam di Taman Makam Pahlawan.

Selain itu, nama pejuang Belitung ini  diabadikan pada beberapa nama jalan di Pulau Belitong. *trawangnews.com