Wakil Ketua 1 DPRD Belitung Timur Silaturahmi dan Konsultasi ke Lembaga Adat Melayu Belitung

TANJUNGPANDAN: Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Belitung Timur Ibu Rohalba lakukan silaturahmi sekaligus melaksanakan konsultasi dan koordinasi ke LAMBEL  (Lembaga Adat Melayu Belitung)  Jalan A. Yani Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, pada September 2022.

Acara kegiatan ini dihadiri Ketua LAMBEL (Lembaga Adat Melayu Belitung) Drs. H. Abdul Hadi Adjin, dan pengurus LAMBEL Achmad Hamzah, Ismail Mihad, Karseno, Kasie Kebudayaan Dikbud Belitung  Caroline dan Kurator Museum
Wahyu Setiawan serta staf UPTD Museum Tg. Pandan.

Adapun pertemuan ini dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPRD Kab. Belitung Timur serta berdasarkan hasil rapat badan musyawarah DPRD Kab. Belitung Timur tentang program dan agenda kerja DPRD Kab. Belitung Timur Bulan September 2022, maka dengan ini Pimpinan DPRD Kab. Belitung Timur bermaksud bersilaturahmi sekaligus melaksanakan konsultasi dan koordinasi berkenaan dengan pelestarian dan pengembangan budaya daerah ke Rumah Adat Belitung di Tanjung Pandan.

IMG_20220924_171335

Ketua LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin sampaikan ucapkan terima kasih atas kedatangan wakil ketua 1 DPRD Beltim ke rumah adat melayu Belitung.

Dihadapan Wakil Ketua 1 DPRD Beltim, Hadi menjelaskan uraian langka langka Kegiatan Lambel untuk melestarikan adat budaya belitung dan Menjaga Kearifan lokal/menjaga Kelestarian Lokal Adalah memberikan Rasa Peduli Kepada masyarakat Belitung

“Kegiatan ini sangat penting dilakukan Lambel agar masyarakat Peduli dan cara tentang pentingnya menjaga adat budaya serta kelestarian alam Belitung. Dan Alhamdulillah apa yang dikerjakan oleh Lambel dan Komunitas Pencinta Lingkungan khususnya Generasi muda dan Masyarakat selama ini mendapat respon dan dukungan positif dari Pemerintah NKRI dan Dunia Internasional buktinya Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark dan ditunjuk sebagai Tuan rumah Pelaksanaan G20 tgl 7, 8 hingga 9 September tahun 2022

Hadi mengajak dalam rangka menyelamatkan atau ‘NGEMASEK BELITONG ‘ ini sangat diperlukan kerjasama antara masyarakat di dua Kabupaten termasuk Pemerintahnya untuk menjadikan Pariwisata Belitong menjadi pariwisata tingkat dunia. Apalagi pasca perhelatan Internasional G. 20 bulan September yang lalu tentunya untuk kedua Pemerintah daerah harus melakukan evaluasi secara menyeluruh.*