TANJUNGPANDAN: Di era perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, tahun 1947 sempat dibentuk kawasan di Belitung Timur (Beltim) sebuah organisasi yang bernama Kesatuan Syarikat Pemuda Indonesia Pulau Timah (KSPIPT). KSPIPT ini dibentuk setelah dilakukan konferensi pemuda Belitung Timur,pada Maret 1947.
Pembentukan konferensi pemuda Belitung Timur ini berdasarkan Buku Sejarah Perjuangan Rakyat Belitung 1924-1950, digelar di gedung Falian Gantung. Pimpinan konferensi adalah Ibrahim Djaidin. Tiap desa di kawasan Belitung Timur watktu itu masing-masing mengirim dua utusan. Dari kawasan Belitung Barat hadir Hasyim Idris dan Sjifil Sjarif dan pihak pemerintah hadir Komisaris Polisi Belitung Timur Tuan Wel De Boor.
Acara konferensi ini diuraikan tentang situasi perjuangan Republik Indonesia serta hasil keputusan dari konferensi. Untuk memperkuat konferensi saran disampaikan oleh KA Abd. Sani agar perlu dibentuk sebuah organisasi pemuda serta dukungan dari wakil Manggar Abu Bakar Madjid yang mendukung ide konferensi untuk setiap kepada Repbuli Indonesia.
Hasil dari keputusan konferensi berhasil membentuk KSPIPT dengan mengangkat ketua Ibrahim Djaidin. Namun sayangnya, hanya berlangsung empat bulan organisasi KSPIPT ini dibubarkan. Ini lantaran, ketika tanggal 23 Juli 1947 Ketua KSPIPT Ibrahim Djaidin dipangil kekantor Lurah Gantung untuk menghadap Tuan H J Ban Handel (Asisten Residen Belitung).la sengaja datang untuk memberitahukan bahwa tanggal 21 Juli 1947 telah tejadi pernyerbuan atas Ibukota Negara RI Yogyakarta. Sehingga untuk semua kegiatan organisasi ketika itu, termasuk KSPIPT tepat tanggal 25 Juli 1947 dinyatakan dibubarkan.
Memang saja,kehadiran KSPIPT ini merupakan sebuah wadah untuk perjuangan dalam rangka mempertahankan kedaulatan RI. Dan untuk menyatakan kesetiaan kepada Republik Indonesia. (foto; Belitungku.com).*trawangnews.com