BANDUNG – Innalillahi Wainna Ilahi Rojiun, Kabar duka menyelimuti masyarakat Bangka Belitung. Drs. Asmawie Asmad BE, seorang tokoh senior presidium pembentukan provinsi Bangka Belitung dan mantan birokrat Babel ini, menghembuskan napas terakhir pada Kamis dini hari, 10 Oktober 2024, di Bandung.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan-rekannya. Jenazah akan dimakamkan hari ini, selepas salat Zhuhur, di Bandung, dengan alamat duka di Jalan Maleber Utara Andir (Samping Husin Sastra Negara).
Semasa hidupnya, Bang Asmawie—begitu ia akrab disapa—adalah sosok yang berperan penting dalam pembangunan Bangka Belitung, terutama di bidang birokrasi.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Provinsi Bangka Belitung di era kepemimpinan Gubernur Amur Muchasim, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Investasi di masa Gubernur Eko Maulana Ali.
Kontribusi beliau yang signifikan dalam pembangunan daerah, terutama di bidang perencanaan dan investasi, tak bisa dilepaskan dari perkembangan provinsi tersebut.
Lahir di Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Bang Asmawie dikenal sebagai salah satu putra terbaik Bangka Belitung yang ikut membangun pondasi birokrasi provinsi ini bersama tokoh-tokoh lain seperti Mantan Asiten 1 Setda Provinsi Babel Ir. Fanani (almarhum) dan Amran Muhi.
Beliau turut serta dalam era awal kebangkitan Babel, mengukir sejarah yang terus dikenang hingga kini.
Selain di pemerintahan, jejak karier almarhum juga tercatat di tingkat nasional.
Sebelum mengabdi di Provinsi Babel, ia pernah berkarier di IPTN Bandung hingga dalam tugas negara, terlibat dalam Latihan Gabungan ABRI di Tanjung Pinang pada tahun 1983.
Beliau juga pernah menjadi peneliti di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Jakarta, serta aktif dalam berbagai organisasi kedaerahan, termasuk sebagai Ketua Dewan Mahasiswa STPTN-ATN Bandung dan Ikatan Keluarga Masyarakat Belitong di Bandung dan Jakarta, Ketua IKPB Pusat serta peguyuban sosial masyarakat di Bangka Belitung.
Berita kepergian Asmawie Asmad mengundang ungkapan duka dari berbagai kalangan. Banyak yang mengenang beliau sebagai figur yang tegas, berwawasan luas, dan berdedikasi tinggi dalam membangun Babel.
Tak sedikit pula yang mengenang kontribusi dan pengabdiannya selama puluhan tahun, baik di pemerintahan maupun dalam organisasi.
Semoga almarhum husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, dan diampuni segala kesalahan serta dosanya.
Kepada segenap sahabat dan rekan yang pernah mengenal beliau, keluarga besar almarhum menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan yang mungkin pernah terjadi semasa hidupnya.
Bang Asmawie meninggalkan jejak yang tak akan pernah dilupakan oleh masyarakat Bangka Belitung, terutama dalam peranannya yang strategis dalam pembangunan dan kemajuan provinsi ini.
Bangka Belitung kini merasakan kehilangan yang mendalam atas wafatnya salah satu putra terbaiknya.
Keluarga besar dari Almarhum, dari pihak keluarga, Usmandie A. Andeska, menyampaikan permohonan maaf kepada semua masyarakat Bangka Belitung apabila semasa hidupnya, terdapat perbuatan baik yang sengaja ataupun tidak disengaja terhadap apa yang dilakukan semasa hidupnya, dan semuanya dikembalikan kepada Allah Swt.
Semoga almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah swt…
Allahummaghfirlahuu warhamhuu wa afihi wafuanhuu…*