TANJUNGPANDAN: LAM (Lembaga Adat Melayu) Desa Selat Nasik gelar pertemuan dengan LAMBEL (Lembaga Adat Melayu Belitung) yang bertempat di rumah adat Belitung, jalan A. Yani Tanjungpandan, Belitung baru-baru ini.
Adapun pertemuan ini LAM Selat Nasik ini dihadiri Ketuanya beserta perangkat desa dan dukun kampong desa selat nasik. Sedangkan dari LAMBEL dihadiri Wakil Ketua LAMBEL Achmad Hamzah dan Ismail Mihad, beserta pengurus lainnya.
Wakil Ketua LAMBEL Achmad membenarkan adanya pertemuan tersebut.
“Pertemuan ini selain silatuhrahmi juga dilakukan pembahasan terkait pembentukan satgas perangkat gawai. Pertemuan ini dilakukan sekaligus mengingat kondisi pandemi,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, Wakil Ketua LAMBEL Achmad disampaikan bahwa tentang nilai-nilai luhur yang telah terpelihara dengan baik di 3 desa dalam kecamatan selat Nasik, terutama nilai gotong royong yang sekaligus menjadi modal dasar rukunnya kehidupan sosial kemasyarakatan dalam 3 desa di Kec. Selat Nasik yakni Selat Nasik sendiri sebagai ibukota kecamatan maupun desa Gual dan desa Petaling termasuk desa Pulau Gersik.
Dari kerukunan inilah kata Achmad, melahirkan semacam kesepakatan untuk lebih menggali dan mpertahankan kearifan lokal maupun budaya masyarakat diantaranya dalam upacara perkawinan adat, upacara ritual lainnya seperti maras taun, selamat laut dsb.
Menurut Achmad, pada kesempatan itu disarankan agar dapat membangun semacam monumen bermuatan Budaya yang diambil dari perlengkapan perkawinan adat yakni Juli- juli yang berupa tandu khusus untuk menjemput calon mempelai laki.
“Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada dunia luar bawa Selat nasik dulunya memiliki andil dalam mempertahankan kemerdekaan RI. dan sekaligus sebagai wilayah yang memiliki nilai sosial budaya dan kearifan lokal yang hidup dan terpelihara sampai saat ini,” katanya. *