Ramadhan telah berlalu, meninggalkan jejak spiritual yang mendalam bagi kaum Muslimin di seluruh dunia. Bulan suci ini menjadi momentum besar bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di antara nikmat terbesar yang diterima selama Ramadhan adalah kemampuan untuk menunaikan shalat lima waktu berjamaah, shalat Jumat, shaum Ramadhan, shalat tarawih, shalat witir berjamaah, tadarus Al-Qur’an, serta menunaikan zakat fitri, zakat mal, infak, dan sedekah. Semua ini adalah sarana untuk menggapai derajat ketakwaan yang lebih tinggi.
Sebagai wujud kegembiraan atas selesainya ibadah puasa, syariat Islam melarang umatnya untuk berpuasa pada hari Idul Fitri. Sebaliknya, umat Islam dianjurkan untuk makan, minum, saling berkunjung, dan saling memaafkan.
Hari raya ini menjadi simbol kemenangan bagi mereka yang telah berhasil melewati ujian Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Namun, tantangan terbesar datang setelah Ramadhan berlalu. Seperti yang telah diajarkan oleh para nabi dan orang-orang saleh, amal kebajikan harus terus dilakukan secara berkesinambungan. Selama sebulan penuh, umat Islam telah dibina dan dididik dalam madrasah Ramadhan.
Kini, introspeksi diri menjadi langkah penting agar semua amal ibadah yang telah dikerjakan tidak hilang begitu saja tanpa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Istiqomah dalam menjalankan amal saleh menjadi kunci utama dalam menjaga spiritualitas pasca Ramadhan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dikerjakan secara kontinu (terus menerus), meskipun kuantitasnya sedikit.”
Oleh karena itu, niat yang kuat dan saling menasihati satu sama lain sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat ibadah selama bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya hingga datangnya Ramadhan tahun depan.
Meskipun tantangan seperti godaan setan dan hawa nafsu selalu ada, umat Islam diharapkan dapat tetap teguh dalam menjalankan amalan kebajikan, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Dengan terus berbuat kebaikan dan menjauhi kemaksiatan, semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita hamba-Nya yang istiqomah hingga akhir hayat. Aamiin.*)
*). Firmansyah,SE.,MH
Ketua Baznas Belitung,
Ringkasan khutbah IED 1 Syawal 1446H Masjid Al Fattah
Jalan Pagar Alam Tanjung Pandan.















