MANGGAR – Pelantikan 25 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) pada tanggal 25 September 2024 membawa berbagai cerita perjuangan dan harapan. Dari deretan anggota baru yang siap mengemban amanah selama lima tahun ke depan, terselip kisah-kisah inspiratif yang menyentuh hati. Di antara mereka adalah Khairil Anwar dan Heru Indratno, dua tokoh yang memiliki perjalanan hidup yang penuh liku menuju kursi wakil rakyat.
Khairil Anwar: Wajah Baru dari Dusun Tungkup
Di antara hiruk-pikuk suasana pelantikan, Khairil Anwar (52) tampak berdiri dengan rasa bangga yang sulit disembunyikan. Pria asal Dusun Tungkup, Desa Nyuruk, Kecamatan Dendang ini adalah bukti bahwa tekad yang kuat dapat mengubah keadaan. Sebagai putra pertama dari Dusun Tungkup yang berhasil duduk di kursi DPRD Beltim, Khairil mencetak sejarah bagi daerahnya yang dahulu begitu terpencil.
“Dulu, kampung kami sangat sulit diakses. Jalanan rusak dan jauh dari kota. Sekarang, berkat pembangunan pemerintah, akses jalan sudah jauh lebih baik,” ujar Khairil dengan mata berbinar. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama karena latar belakangnya yang berasal dari desa kecil yang dulu dianggap jauh dari kemajuan.
Perjalanan Khairil menuju DPRD bukanlah tanpa tantangan. Pada Pemilu 2019, ia sempat mencalonkan diri namun hanya meraih sekitar 500 suara. Namun, pada Pemilu 2024, dengan keyakinan dan kerja keras yang lebih besar, ia berhasil mengantongi 1.925 suara, jumlah yang membawanya ke kursi DPRD.
“Ini semua berkat dukungan masyarakat yang percaya pada saya. Saya telah lama mengabdi sebagai Kepala Dusun selama 20 tahun, dan kini saatnya saya membawa perubahan lebih besar untuk daerah kami,” katanya dengan penuh semangat. Khairil berjanji akan fokus mengembangkan lapangan pekerjaan di wilayah Dendang, Simpang Pesak, dan Gantung, utamanya melalui sektor perkebunan dan industri.
Heru Indratno: Haru di Balik Kesuksesan
Di sisi lain, Heru Indratno (48), anggota DPRD terpilih asal Desa Gantung, mengisahkan perjalanan emosional yang tak kalah menyentuh. Di saat teman-temannya merayakan pelantikan dengan sukacita, Heru justru merasakan kekosongan mendalam. Empat bulan sebelum pelantikannya, sang istri tercinta, Rita Jaya, meninggalkan dunia untuk selamanya.
“Inilah ketiga kalinya saya mencalonkan diri. Ketika dulu saya gagal, istri saya selalu berkata, ‘Jangan menyerah, ini untuk masa depan anak-anak kita,’” kenang Heru dengan suara yang nyaris pecah. Dukungan sang istri menjadi alasan mengapa ia tak pernah berhenti mencoba. Heru, yang dulunya seorang pengusaha travel, tambang, dan perikanan, menghadapi berbagai tantangan selama bertahun-tahun. Namun, semangat dari istrinya selalu mendorongnya untuk terus berjuang.
Kini, Heru bertekad untuk mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk Beltim. Ia bahkan rela meninggalkan bisnisnya demi fokus menjalankan amanah sebagai anggota DPRD. “Saya ingin menghapus cap buruk bahwa anggota DPRD tidak bekerja. Saya akan membuktikan bahwa saya benar-benar bekerja untuk masyarakat yang telah memilih saya,” ungkapnya tegas.
Masa Depan DPRD Beltim: Harapan Baru dari Perjuangan
Dua kisah ini menjadi gambaran nyata bagaimana pengabdian dan perjuangan hidup mampu membawa seseorang menuju kursi kekuasaan yang bermakna. Khairil Anwar dan Heru Indratno, dengan latar belakang dan cerita yang berbeda, memiliki tekad yang sama: bekerja untuk masyarakat dan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Belitung Timur.
Bagi masyarakat Beltim, pelantikan ini bukan sekadar seremonial formal. Mereka menggantungkan harapan besar kepada para wakil rakyat yang baru saja dilantik, berharap agar setiap anggota DPRD benar-benar berkomitmen mengawal pembangunan dan kesejahteraan daerah.
Dengan pengalaman dan dedikasi mereka, Khairil dan Heru siap membuka lembaran baru dalam perjalanan pemerintahan di Beltim. Bukan hanya untuk membuktikan diri, tetapi juga untuk mewujudkan harapan dari mereka yang telah mempercayakan suara dan masa depan daerah di tangan para wakil rakyat ini. (DiskominfoSP Beltim)