Sukses Kelola Lahan Tidur: Kadivpas Panen Hasil Pertanian di Lapas Tanjungpandan

TANJUNGPANDAN: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjungpandan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung, memiliki area perkebunan yang digunakan untuk melaksanakan program pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Berbagai jenis sayuran seperti cabe, tomat, terong, kangkung, dan sawi tumbuh subur dengan sistem tumpang sari di antara 100 pohon pepaya California. Kebun sayuran ini merupakan hasil dari kerja keras Kepala Lapas bersama jajaran yang mengelola lahan tidur melalui program pembinaan kemandirian Blok Hijau.

Dalam kunjungan kerja di Lapas Kelas IIB Tanjungpandan pada Jumat (15/09/2023), Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung, Sahata Marlen Situngkir, didampingi Kalapas, bersama-sama WBP, berhasil panen terong di area tersebut.

Kadivpas mengapresiasi langkah strategi pembinaan yang dilakukan oleh jajaran Lapas Kelas IIB Tanjungpandan.
“Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, warga binaan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat untuk diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat setelah mereka mengakhiri masa pidananya,” ujarnya.

IMG_20230915_183651

Kalapas menjelaskan, kegiatan di Lapas Tanjungpandan tidak hanya fokus pada aspek pengamanan saja, tetapi juga memberikan kesempatan kepada WBP untuk mengembangkan keterampilan baru dan menghasilkan produk pertanian yang bernilai.
“Ini kita kombinasikan pembinaan dan deteksi dini gangguan kamtib. Di lahan ini juga ditanam 100 pohon pepaya California, dengan estimasi panen 2 bulan ke depan. Dengan berbagai aktivitas yang positif, WBP memiliki ruang gerak untuk berkreativitas dan menghilangkan rasa jenuh selama mereka menjalani pembinaan di Lapas,” tambah Kalapas.

Sementara itu, Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung, Marlen, mengatakan bahwa panen terong ungu ini adalah salah satu contoh keberhasilan dari program pembinaan di Lapas.

“Para narapidana yang terlibat dalam budidaya terong ungu ini juga merasa puas dengan hasil kerja keras mereka. Mereka berharap bahwa keberhasilan ini akan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan narapidana lainnya untuk terus berkontribusi positif dalam pembinaan di Lapas Tanjungpandan,” harap Marlen.

Marlen menambahkan bahwa melalui program pembinaan yang produktif seperti ini, jajaran Divisi Pemasyarakatan terus mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar terus optimal dalam memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mendapatkan pengalaman positif yang dapat membantu mereka dalam mengubah hidup setelah selesai menjalani masa pidana.

“Panen terong ungu ini adalah bukti nyata bahwa pembinaan yang efektif dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka,” tutup Marlen.*Humas Lapas Tanjungpandan