MANGGAR: SD Negeri 1 Manggar, Kabupaten Belitung, menggelar acara P5 (Proyek Penguatan Profil Pancasila Pelajar) pada Senin, 3 Juni 2024, yang menghadirkan Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Achmad Hamzah, sebagai narasumber yang berkompeten dalam bidangnya
Dalam kegiatan itu, Achmad Hamzah memberikan pemaparan mendalam tentang berbagai aspek kearifan lokal kepada para pelajar SD Negeri 1 Manggar. Salah satu topik utama yang diangkat adalah adab dan tata cara makan bedulang, sebuah tradisi makan bersama yang menjadi ciri khas budaya Melayu Belitung.
Hamzah tidak hanya menjelaskan prosedur dan makna di balik tradisi makan bedulang, tetapi juga menggali lebih jauh mengenai nilai-nilai etika dan kebersamaan yang terkandung dalam setiap langkahnya.
“Makan bedulang bukan sekadar kegiatan makan bersama, tetapi juga sebuah simbol keharmonisan dan kebersamaan yang perlu dipertahankan,” ungkap Hamzah kepada para siswa yang tampak antusias mengikuti penjelasannya.

Selain itu, Achmad Hamzah juga membahas berbagai kearifan lokal lainnya yang ada di Belitung, memberikan wawasan yang kaya kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya daerah.
“Melalui P5, kami berharap anak-anak tidak hanya mengenal Pancasila sebagai ideologi negara, tetapi juga mampu menghayati dan menerapkan nilai-nilai luhur yang ada dalam tradisi kita sehari-hari,” tambahnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Sekolah SD Negeri 1 Manggar, Nolia, S.Pd.SD, beserta para guru dan seluruh siswa. Dalam sambutannya, Nolia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Achmad Hamzah atas partisipasinya dalam acara ini. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang telah dibagikan Pak Achmad. Semoga ini bisa menjadi bekal berharga bagi anak-anak dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai budaya serta Pancasila,” ucapnya.
Acara P5 di SD Negeri 1 Manggar ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan program pendidikan yang menekankan pentingnya kearifan lokal sebagai bagian dari profil pelajar Pancasila.
Dengan memahami dan menghargai budaya sendiri, generasi muda diharapkan mampu menjadi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berwawasan kebangsaan.*













