SELATNASIK: Dalam rangka memastikan efektivitas bantuan pemerintah kepada masyarakat umumnya, dan demi peningkatan kesejahteraan pelaku usaha perikanan khususnya, Dinas Perikanan Kabupaten Belitung menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terpadu terhadap bantuan pemerintah yang berupa sarana dan prasarana perikanan di Kampung Nelayan Maju (Kalaju), Desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan optimalisasi pemanfaatan bantuan yang telah diberikan selama ini serta menjadi bahan perencanaan pengembangan sektor perikanan di masa yang akan datang.
Selain dihadiri oleh unsur Dinas Perikanan yang dipimpin langsung oleh Firdaus Zamri, S.Pi selaku kepala dinas, dalam acara ini juga hadir Camat Selat Nasik Arbed Febriyanto,S.S.TP, MSc, dan Kepala Desa Suak Gual Hairudin, beserta masyarakat penerima bantuan. Dari unsur Dinas Perikanan hadir secara lengkap perwakilan Bagian Perencanaan, Bidang Perikanan Tangkap, Bidang Usaha Perikanan, Bidang Sumberdaya Perikanan, serta Penyuluh Perikanan wilayah Kecamatan Selat Nasik Ani Saputra, S.Pi sebagai fasilitator.
Kelompok masyarakat yang hadir dalam monev ini diantaranya; KUB Rumput Laut, KUB Pengkalan Cina, KUB Pengkalan Makin, KUB Karang Kapal, KUB Karang Kik Sehat, KUB Kerapu, KUB Cumi-cumi, Koperasi Kampung Melayan Maju, serta Kelompok masyarakat nelayan Suak Gual. Setiap KUB (Kelompok Usaha Bersama) masing-masing diwakili 5 orang anggota.

Objek monev yang dilakukan secara komprehensif berupa bantuan sarana dan prasarana perikanan dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Sarana dan prasarana yang dimaksud antara lain berupa; waring sero, kapal fiber, mesin kapal, cool box, genset, kawat bubu, dan gilnet dasar, mesin es flake, serta peralatan pengolahan ikan.
Tak hanya itu, bantuan dari Anggaran Pemerintah Pusat (KKP) seperti gillnet mono filamen dan penataan kawasan kampung nelayan tahun 2023 juga menjadi fokus dalam kegiatan Monev ini.
Kepala Dinas Perikanan menekankan pentingnya Monev sebagai instrumen untuk memastikan bantuan yang diterima masyarakat memberikan dampak yang nyata bagi kesejahteraan nelayan. Jika ada pemanfaatan yang belum optimal dan menemukan kendala maka perlu dicarikan pemecahan dan solusi secara bersama, sehingga bantuan tersebut tepat guna dan berhasil guna.
Menurutnya, Pihak Dinas Perikanan Kabupaten Belitung selalu memantau program dan bantuan di sektor perikanan baik dari pemerintah kabupaten , provinsi, maupun pemerintah pusat.
“Sejak ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Alhamdulillah Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) Desa Suak Gual sampai saat ini usahanya tetap berjalan. Karena itu perlu upaya bersama dan konsisten untuk terus mengembangkannya”, katanya.
Dalam diskusi langsung dengan kelompok nelayan, terungkap bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah belum adanya pabrik es dan SPDN di kawasan Kampung Nelayan Maju Desa Suak Gual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dinas Perikanan Kabupaten Belitung akan terus berupaya mendorong realisasinya melalui koordinasi dengan stakeholder terkait.
Mengakhiri arahannya, Firdaus Zamri selaku Kepala Dinas Perikanan kembali
menegaskan bahwa Monev bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan instrumen penting untuk memastikan bahwa bantuan-bantuan tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan nelayan Suak Gual. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan tidak akan menjadi beban, tetapi harus menjadi peluang nyata bagi peningkatan kualitas hidup nelayan kita. Oleh karena itu, usulan yang disampaikan bukan hanya keinginan masyarakat tetapi betul-betul merupakan kebutuhan”, ungkapnya.
.
Dengan arahan yang tegas dan komitmen yang kuat, diharapkan kegiatan Monev ini memberikan masukan berharga bagi pembuatan kebijakan yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang, serta memberikan dorongan positif bagi kelompok nelayan Suak Gual untuk terus berkembang dalam sektor perikanan.*(AS)