LIGAT PRODUCTION Gelar Pagelaran Seni Kelas Tari #1 di Dapor FEZDAF

TANJUNGPANDAN: Pagelaran Seni Kelas Tari #1 yang diselenggarakan LIGAT PRODUCTION, pimpinan Bella Asmanabillah, S.Sn , yang bertempat di Gorong-Gorong (Dapor FEZDAF), Tanjungpandan Belitung.

Adapun acara kegiatan pergelaran Seni Tari ini merupakan ujian tingkat pertama kelas menari di Ligat Production, yang sudah dimulai sejak Agustus 2021

Menangapi kegiatan tersebut , Ketua
Dewan Kesenian Belitung, Iqbal Saputra menyatakan rasa sangat bangga dan senang atas terealisasi agenda ini.

“Semoga hal serupa bisa diikuti oleh kelompok-kelompok kesenian lainnya di Pulau Belitong. Selamat untuk Bella. Sukses buat Lihat Production. Makin jaya dan sukses. Kami Dewan Kesenian Belitung akan terus mensupport agenda serupa. Kami berharap 2022 Gedung Nasional sudah bisa DKB fungsikan sebagai sekretariat, yang selama ini belum juga terealisasi,” kata Iqbal sesaat memberi sambutan dan membuka acara tersebut.

IMG 20211226 170607

Sementara Ini voice Bella, Pimpinan Ligat Production, Bella Asmanabillah, S.Sn yang juga Alumnus ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta menyampaikan, bahwa ke depan dalam kesenian tari semoga anak-anak seluruh Belitung dapat mengasah kreativitas dalam berkesenian, mempunyai keberanian, kepercayaan diri hingga bisa tampil dan ikut ke pentas nasional bahkan internasional,” tukasnya, ketika diwawancarai di sela-sela kegiatan berlangsung.

Kemudian Pimpinan Sanggar Pelandok Laki, Suyon, S.pd., SD juga hadir dan menyampaikan bahwa acara ini merupakan kegiatan positif untuk merangsang anak-anak dan orang sekitar, terutamanya anak-anak Tanjungpandan khususnya, dan Pulau Belitong pada umumnya, yang haus akan aktivitas berkeseniaan.

“Kebanyakan mereka mau kemana kalau hendak berkesenian dan ini sekarang ada LIGAT, kelas tari yang dimiliki Bella, yang bisa membuat tempat penyaluran bakat anak-anak. Walaupun di sekolah banyak terdapat di program Eskulnya.
Di luar eskul, ini bisa bekerjasama dengan sekolah-sekolah. Dan mereka bisa menarik anggota. Dan walaupun masuk sanggar ini tidak gratis, harganya tidak terlalu mahal, hasilnya pun sebanding, sesuai dengan yang mereka dapat ilmunya. Ini merupakan kegiatan positif dan tetap bisa berkesinambungan serta berjalan terus. Bila perlu setiap waktu dilakukan dan tidak hanya di sanggar, namun bisa dilaksanakan di gedung nasional atau tempat wisata lainnya,” katanya.*