Pengalaman Wisatawan Bali Berlibur Ke Belitung

Pada Awal bulan Mei ini kami saat berada di jakarta (Wartawan trawangnews.com) tidak sengaja bertemu dengan penumpang yang baru kembali dari Belitung,saat itu kami bertemu di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Kami berkenalan satu sama lain,pria itu bernama yoga dan kekasihnya kami lupa lagi namanya.

Singkat Cerita,Terjadi perbincangan seru walau kami baru kenal ternyata pria itu mudah akrab dengan kami.

Saat itu kami memancing diskusi dengan nya dan mengatakan bahwa saya orang Belitung dan berharap pariwisata di belitung bisa sesukses atau minimal mendekati seperti di Bali tempat asal kamu.

Saya mengatakan pada yoga bahwa Kita punya pantai,pasir putih yang bagus bahkan beberapa WISMAN mancanegara bebeberapa Bule yang pernah bertemu saya mengatakan pantai di Belitung khususnya di Tanjung Tinggi dan tanjung Kelayang lebih indah dibanding Nusa Dua atau pantai Kuta.

Yoga tidak menampik apa yang saya katakan,ia berkata bahwa pantai di belitung memang indah dan bersih dan seperti mengamini apa yang saya katakan sebelumnya.

Tetapi masalahnya Bali tidak hanya menjual Pantai,Yoga mengatakan mereka memiliki bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,bahkan bandara ini mendapat peringkat ke tiga bandara terbaik didunia dengan nilai kualitas layanan (Airport Service Quality) 4,92 dari skala 5,dan tidak main-main penghargaan ini didapatkan dari Airport Councils International (ACI).

Lalu bagaimana dengan Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin?walau bandara Hanandjoedin ini sudah menjadi bandara internasional dan sudah bisa menopang pesawat berjenis Boeing 737 – 800 ataupun Airbus A320 tetapi secara kualitas masih belum sama dengan bandara I Gusti Ngurah Rai karena untuk mencapai itu ada banyak PR untuk pemerintah dan Angkasa Pura serta pihak-pihak terkait untuk meningkatkan terus pelayanan maupun pembangunan bandara Hanandjoedin ke Depan nya.

Tetapi saya yakin bisa,Butuh waktu tetapi bukan hal mustahil suatu saat nanti bandara Hanandjoedin bisa setara dengan bandara I Gusti Ngurah Rai di butuhkan kerja keras berbagai pihak baik pihak pemerintah maupun swasta untuk mewujudkan semua itu,karena Belitung memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata,waktu yang akan menjawabnya.

Yoga mengatakan bahwa untuk membangun pariwisata tidak hanya cukup bermodalkan Pantai yang indah.

insfrastruktur kota juga harus dibenahi seperti jalanan,Toilet Umum,Angkutan Umum,belitung sudah memiliki insfrastruktur itu hanya perlu ditingkatkan lagi.

yoga juga mengatakan masyarakat pun harus terlibat aktiv seperti contoh jika ada oknum masyarakat di Bali membuang sampah sembarangan maka bisa terkena hukum adat,saya tidak tahu apakah ada hukum adat di belitung bagaimana apakah ada hukuman secara adat kepada orang yang membuang sampah sembarangan?

Yoga menatap mata trawangnews dan menanyakan hal itu dengan penasaran.

ia datang dan berlibur ke belitung justru tahu dari wisatawan mancanegara yang kebetulan saat itu juga berlibur di bali,jadi ia WISMAN itu mengatakan bahwa pantai di belitung bagus,tentu saja saya penasaran pada cerita bule tersebut dan pada akhirnya saya datang juga saya ke belitung selama 4 hari,sekarang baru pulang.

Yoga pun melanjutkan bahwa Peranan masyarakat lokal dalam hal promosi belitung terhadap pariwisata menurut yoga sudah bagus,contohnya ketika yoga mendapat cerita dari bule bahwa pantai di belitung bagus,yoga dengan cepat langsung browsing di internet dan banyak situs-situs internet lokal di Belitung yang membantu yoga mendapatkan info hotel dan lokasi berlibur di belitung.

Ketika saya (trawangnews.com) menanyakan kepada yoga bagaimana pengalamannya selama berlibur di belitung,ia mengatakan cukup terpesona dengan segala keindahan pantai disana.

Pantai nya itu loh mas,seru banyak bebatuan granit besar maupun kecil,seru mas saya sampai guling-gulingan di pasir pantai,diving juga ya ,di dalam laut karang-karang bersih jernih,nih loh mas saya juga sampai bawa batu granit kecil,sambil menunjukan batu pantai ke arah mata trawangnews sambil terkekeh tertawa kecil.

Begitu juga dengan makanan di sana saya sampai nambah nasi karena suka dengan gagan ikan,bukan gagan mas tapi gangan sambil sesekali trawangnews membenarkan ejaan lapal nya,oh iya gangan ucap yoga sambil terkekeh.

Saya juga penikmat kopi robusta dari berbagai tempat di indonesia ,tetapi di belitung beda rasanya,saya tidak tahu apa karena olahan nya atau memang karena suasana tempat ngopinya,yang pasti kopi belitung beda kelakar yoga kepada trawangnews,saya juga bawa banyak oleh-oleh dari gantungan kunci sampai dodol belitung,nah dodol ini juga mau di bawa oleh pacar nya yang orang Netherlands (belanda) ke Amsterdam ungkap yoga.

Tiba-tiba kami trawangnews harus mengakhiri percakapan karena harus chek in dan yoga juga harus ke hotel di jakarta sebelum sorenya harus berangkat lagi ke denpasar,terima kasih yoga telah berdiskusi,dan yoga pun mengatakan kepada trawangnews bahwa akan ke belitung lagi tahun depan bawa kawan-kawan kantor nya,kami pun berpelukan baru kenal sehari seperti sudah kenal lama dan akrab./Trawangnews.com